Edy Rahmayadi Didesak Mundur dari Ketum PSSI

10 Juli 2018 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Edy Rahmayadi Nasution-Musa Rajekshah (Ijek) telah resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Sumatera Utara 2018 oleh KPU. Maka dari itu Edy dan Ijek akan menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
ADVERTISEMENT
Setelah kemenangan Edy-Ijek di Sumut, ada persoalan lain yang harus dihadapi, khususnya bagi Edy yang saat ini masih menjabat sebagai Ketum PSSI. Hal ini yang membuat pecinta sepak bola di tanah air meminta Edy segera mundur dari jabatan ketua umum PSSI.
Desakan mundur Edy jadi Ketum PSSI ini muncul melalui petisi di chage.org. Petisi ini diinisiasi oleh aktivis antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho. Ada tiga alasan yang membuat para pecinta sepak bola tanah air meminta Edy mundur dari jabatan Ketum PSSI.
"Desakan mundur ini didasarkan pada tiga alasan. Pertama, agar fokus memimpin Sumut selama lima tahun ke depan. Rangkap jabatan tentu saja akan menimbulkan fokus menjadi bercabang dan umumnya hasilnya tidak memuaskan. Jangan sampai karena masih mengurus PSSI, daerah Sumut menjadi tidak terurus atau bahkan sebaliknya karena fokus menjadi kepala daerah, lembaga PSSI menjadi terbengkalai," tulis Emerson dalam petisinya yang dikutip kumparan dari change.org, Selasa (10/7).
ADVERTISEMENT
Kemudian, ada adanya regulasi yang melarang kepala daerah rangkap jabatan sebagai pengurus PSSI. Larangan ini diatur dalam Surat Edaran Mendagri Nomor 800/148/sj 2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang Larangan Perangkapan Jabatan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah pada Kepengurusan KONI, PSSI, Klub Sepakbola Profesional dan Amatir, serta Jabatan Publik dan Jabatan Struktural.
Yang terakhir, dalam petisi itu, merangkap jabatan rawan terjadinya 'conflict of interest'.
"Kami tidak ingin PSSI hanya dijadikan kendaraan tanpa ada kemauan untuk menjalankannya apalagi hanya dijadikan bemper untuk kepentingan selama menjabat sebagai gubernur Sumut. Semua tentu tak mengharapkan ada pimpinan yang menganak emaskan satu klub saja," tutup petisi tersebut.
Selain Emerosn, ada sejumlah tokoh dan pecinta sepak bola lainnya yang ikut menandatangani petisi ini salah satunya adalah anggota BPK Achsanul Qosasi yang juga Presiden Madura United, klub yang berlaga di Liga 1. Saat ini sudah ada 760 orang yang ikut menandatangani petisi tersebut.
ADVERTISEMENT