Efek Diare 20 Kali Sehari pada Tubuh: Linglung hingga Gampang Marah

13 Desember 2017 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setya Novanto Jalani Sidang Pertama (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto Jalani Sidang Pertama (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Terdakwa kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto mengaku diare saat menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (13/12).
ADVERTISEMENT
Selama sidang, Setya Novanto sempat tidak menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim. Ia mengaku sedang sakit, batuk hingga diare yang menyebabkan berkali-kali buang air besar.
“Saya lima hari ini sakit, saya minta obat enggak dikasih sama dokter,” kata Setya Novanto kepada majelis hakim.
Namun pernyataan itu langsung dibantah oleh jaksa Irene, menurutnya Setya Novanto hanya dua kali ke toilet pada malam sebelumnya. Tidak 20 kali seperti aoa yang disampaikan Novanto di persidangan.
Novanto memang terlihat lemas dan sulit berjalan. Bahkan ia sampai sulit bicara.
Setya Novanto Tertidur di Persidangan (Foto: Fitra Andrianto/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto Tertidur di Persidangan (Foto: Fitra Andrianto/kumparan )
Melihat hal tersebut, kumparan (kumparan.com) menghubungi dr. Grace Judio-Kahl untuk mengetahui sebesar apa efek diare bagi tubuh, apalagi hingga 20 kali buang air besar dalam waktu berdekatan.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Grace Judio-Kahl, orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan.
Jika tubuh masih dalam kondisi yang baik, maka dampaknya hanya akan dehidrasi. Tapi ketika tubuh tidak mempu mengatasi kondisi tersebut, maka akibatnya akan berbeda.
“Kalau dehidrasi itu kulit dan bibir kering, lemas, urine kecokelatan. Bila berlanjut maka bisa berakibat pada tensi turun karena volume cairan dalam darah berkurang,” ujar Grace.
Ia menganalogikan cairan dan elektrolit adalah baterai bagi organ vital. Jadi ketika seseorang kehilangan banyak cairan, orang tersebut akan tampak linglung, pusing, gampang marah dan juga berdampak pada ginjal.
“Ginjal akan terus bekerja agar elektrolit dan air dalam kadar yang cukup, akhirnya beban ginjal juga meningkat. Maka bisa sampai berakibat gagal ginjal,” beber Grace.
ADVERTISEMENT
Grace juga menjelaskan, selain berdampak pada ginjal, kurangnya elektrolit pada tubuh juga bisa berpengaruh pada jantung. Jantung akan bekerja lebih cepat untuk mengalirkan darah ke otot.
“Yang fatal lain adalah gangguan irama jantung atau gagal jantung,” tutup Grace.
Untuk informasi, sidang sempat dua kali diskosrs karena Setya Novanto harus diperiksa kesehatannya oleh tim dokter. Tim dokter dari IDI dan KPK sendiri menyatakan Setya Novanto dalam keadaan baik.