Eggi Sudjana: Mungkin Ada Pernyataan Politik di Reuni 212

11 November 2018 15:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eggi Sudjana tiba di KPU. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Eggi Sudjana tiba di KPU. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menjelang Reuni Akbar 212 yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2018, segala macam pengumuman dipersiapakan oleh panitia. Dari hiburan bahkan sampai penceramah akan turut serta nanti.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana mengatakan reuni bisa saja lebih dari sekedar reuni. Ia mengatakan, mungkin pada saat reuni akan ada semacam pernyataan politik termasuk dukungan di pemilu 2019 nanti.
“Mungkin statement politiknya kita berkomitmen. Imam Besar umat Islam Indonesia Habib Rizieq, mudah-mudahan bisa dikumandangkan. Dan tentunya dukungan politik hak kita. Karena pemilu itu hak kita untuk memilih siapa,” ujar Eggi di D’Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (11/11).
Massa aksi 6/7 alumni 212 menuju Bareskrim Mabes Polri (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi 6/7 alumni 212 menuju Bareskrim Mabes Polri (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Namun Eggi belum dapat mengatakan apakah hal tersebut sudah pasti akan dilakukan pada reuni akbar nanti. Ia hanya mengatakan bahwa itu masih kemauannya sebagai salah satu pihak yang terlibat.
“Belum tentu (ada statement politik) ini baru maunya saya, kan ada SC. Kalau ini disepakati maka (akan dilaksanakan), kalau enggak ya enggak,” ujar Eggi.
ADVERTISEMENT
Namun Eggi berharap pada saat pelaksanaan reuni akbar akan kembali ramai seperti reuni-reuni sebelumnya. Ia mencontohkan bagaimana Aksi Bela Tauhid yang dilaksanakan beberapa waktu lalu juga diikuti oleh peserta yang lebih dari perkiraannya.
“(Aksi Bela) bendera tauhid yang di hari Jumat kemarin, saya berharap hanya 10 ribu yang datang tapi yang datang 3 juta. Nah kita enggak tahu yang 212,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan, bahwa di acara reuni akbar 212 adalah untuk merayakan lahirnya pergerakan 212 pada Aksi Bela Islam yang terlaksana pada 2 Desember 2016 lalu.
“212 saat reuni kita berkumpul untuk mengingat bahwa 2016 tanggal 2 Desember itu momentum kebangkitan bangsa. Jadi kita akan menjadikan tonggak sejarah sebagai daya rekat persatuan umat Islam," ucap dia.
ADVERTISEMENT