Eks Kapolsek Dituding Kapolres Garut Mobilisasi Pendukung Prabowo

31 Maret 2019 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz, di kantor Lokatoru Rawamangun, Jakarta Timur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz, di kantor Lokatoru Rawamangun, Jakarta Timur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mengaku sempat dituding memobilisasi para pendukung Prabowo-Sandi di wilayahnya. Sulman menuturkan, kasus tersebut berawal dari foto dirinya bersama ketua panitia deklarasi dukungan Prabowo-Sandi di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya berfoto dengan tokoh agama, tokoh NU Kecamatan Pasirwangi yang kebetulan beliau itu ketua panitia deklarasi Prabowo-Sandi yang dilakukan pada 25 Februari 2019 lalu," kata Sulman di Kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (31/3).
Padahal, kata Sulman, saat itu ia hanya menjalankan tugasnya sebagai kapolsek untuk memastikan kegiatan deklarasi tersebut berjalan sesuai ketentuan. Foto tersebut, ia buat bersama dengan laporan kondisi acara kepada Kapolres Garut AKBP Budi Satria.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna. Foto: kumparan
Tak cukup di situ, ia juga mengaku dituduh memobilisasi para kepala desa untuk memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.
"Padahal pada saat itu, para kades datang 9 orang kepada saya dari jumlah 12 desa, mereka menyampaikan kepada saya dan minta perlindungan kepada saya bahwa mereka habis dipanggil oleh Polda Jabar, diperiksa dalam rangka klarifikasi dana desa dan bansos," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian mereka diarahkan untuk kepada paslon 01. Tetapi situasi ini di balik, seolah saya yang mengumpulkan kades untuk mendukung 02," imbuh dia.
Sulman menyebut, saat ini ia berani angkat bicara demi kenyamanan dan keamanan rekan-rekannya sesama kapolsek. Ia juga meminta kepada seluruh anggota kepolisian agar berani menolak perintah atasan yang dinilai salah.
"Saya ini sudah 27 tahun jadi polisi. Saya sudah bertugas di mana-mana, tapi baru di 2019 ini, di Pilpres 2019 ini, ada perintah untuk berpihak ke salah satu calon," pungkasnya. Sulman kini dipindahkan ke Polda Jabar bagian penanganan pelanggaran.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna membantah tudingan Sulman yang menyebut dirinya memerintahkan memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf amin. Menurut Budi, apa yang disampaikan Sulman mengada-ngada.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah mengarahkan sama sekali," ujar Budi, saat dihubungi kumparan, Minggu (31/3). "Itu sama sekali tudingan yang tidak berdasar."
Budi mengatakan apa yang disampaikan Sulman itu merupakan bentuk sakit hatinya karena dimutasi ke Polda Jawa Barat. "Mungkin dia post power syndrome. Lama jadi Kasatlantas, Kapolsek lalu ke Polda Jabar," ujar dia.