Eksekusi Lahan Bandara Kulon Progo Dilanjutkan, Warga Bertahan

28 Juni 2018 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembebasan Lahan Bandara Kulonprogo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembebasan Lahan Bandara Kulonprogo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I kembali melanjutkan pembersihan lahan pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Desa Sidorejo, Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (28/6). Sebanyak 12 alat berat diterjunkan untuk membersihkan pohon kelapa dan tanaman cabai milik warga.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, sejumlah warga sejumlah warga berusaha mempertahankan tanaman miliknya. Mereka pun menegaskan bahwa tanah miliknya tersebut tidak akan dijual. Salah seorang ibu yang tengah berada di lahannya juga tampak mempertahankan tanaman cabai miliknya dan tak mau menjauh dari lokasi.
Warga pun sempat berteriak-teriak kepada petugas hingga akhrinya harus diamankan. "Ini buat anak saya sekolah. Orang tua saya sudah tua, ini tanaman saya," teriak salah seorang warga bernama Wagirah.
"Saya yang juga warga Indonesia, harusnya dilindungi. Polisi ora nglindungi (tidak melindungi) rakyat," ujarnya.
Pembersihan lahan Bandara NYIA. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembersihan lahan Bandara NYIA. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Seorang warga lain, Sutrisno kepada wartawan menjelaskan bahwa pihaknya kecewa dengan tindakan ini. Hal tersebut lantaran warga sudah menjelaskan tidak menjual tanahnya, akan tetapi tetap saja tanaman dan lahan warga dirusak.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sudah mulai masuk musim panen dan tinggal beberapa waktu lagi cabai bisa dipanen. Kok dirusak," katanya.
Kuasa hukum penolak Bandara Kulon Progo, Teguh Purnomo, berujar sebelumnya Angkasa Pura I dan Pemkab Kulon Progo mengatakan akan menghadirkan langsung Komnas HAM sebelum proses pembersihan lahan. Namun hal tersebut tidak terjadi.
"Karena ada dua hal yang menurut kami cukup penting. Yang pertama terkait dengan konsinyasi yang cacat dan klaim mereka bahwa Komnas HAM akan nemani dan ternyata tidak benar. Komnas HAM itu kemarin malah kita konfirmasi, justru kalau warga menghendaki malah mereka akan datang," kata Teguh saat dikonfirmasi.
Namun di sisi lain, Project Manager Bandara Kulon Progo, R Sujiastono, menjelaskan bahwa pembangunan bandara telah sesuai jadwal. Tahapan pembebasan tanah juga telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Saya memantau PP (PT Pembangunan Perumahan) melanjutkan pelaksanaan pekerjaan lapangan," katanya di lokasi.
Sementara terkait kegiatan pembersihan hari ini, pihaknya enggan berkomentar terlalu jauh. Ia menegaskan bahwa agenda kali ini bukanlah pengosongan rumah milik warga namun hanya melanjutkan pembersihan tanaman yang tertunda saat bulan Ramadhan.
Sujiastono juga menyebut bahwa terkait pembersihan ini, pihaknya telah beberapa kali memberikan pemberitahuan kepada warga. "Pemberitahuan kan sudah beberapa kali," ucapnya.
Juru bicara proyek Bandara Kulon Progo, Agus Pandu, sebelumnya menerangkan bahwa pembebasan tanah seluas 581,57 hektare yang berada lima desa telah dilaksanakan. Meski pembebasan tanah telah tuntas, masih ada sekitar 30 rumah yang bertahan.
"Sudah 100 persen, secara hukum selesai sebanyak 587,3 hektare menjadi hak tanah negara Angkasa Pura I," ujar Agus beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT