Emak-emak Demo KPU Surabaya, Tuntut Situng Dihentikan

9 Mei 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barisan Perempuan Jawa Timur Simpatik (BPJS) melakukan aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Barisan Perempuan Jawa Timur Simpatik (BPJS) melakukan aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Barisan Perempuan Jawa Timur Simpatik (BPJS) melakukan aksi di depan kantor KPU Kota Surabaya. Mereka menuntut Situng KPU dihentikan dan pembentukan tim pencari fakta kematian ratusan petugas KPPS.
ADVERTISEMENT
Massa pendemo yang mengenakan baju putih dengan pita kuning tampak membawa bendera kuning. Koordinator aksi, Tri Susanti, mengatakan Situng KPU merupakan bentuk kecurangan.
'Kita (juga) menuntut untuk Situng dihentikan karena tidak sesuai menurut kami banyak kecurangan dan ketiga kita minta Pemilu jujur dan adil salah satunya itu diskualifikasi paslon 01," kata Tri di kantor KPU Kota Surabaya, Kamis (9/5).
Selain itu, emak-emak tersebut meminta KPU membentuk TPF untuk fenomena meninggalnya ratusan KPPS di Pemilu 2019.
"Kita enggak tahu kematiannya kenapa, apa penyebabnya. Kalau hanya meraba-raba kelelahan. Ada dokter yang menyatakan kelelahan tidak mungkin menyebabkan orang meninggal," ujarnya.
Tri mengaku bakal menggelar aksi-aksi lainnya dan mengerahkan massa lebih banyak hingga penetapan Pemilu 2019 pada 22 Mei nanti.
ADVERTISEMENT
"Kita akan melakukan aksi di Bawaslu dan KPU hingga penentuan nanti. Kita akan mencoba berkomunikasi dengan Ketua KPU, kita akan menyampaikan beberapa hal yang kita rasakan," ujarnya.
Dalam aksi ini, beberapa perwakilan massa meminta masuk ke dalam kantor KPU. Setelah melalui audiensi dengan pihak yang berwajib, mereka dipersilakan masuk ke dalam kantor KPU Kota Surabaya. Namun, tak bertemu dengan komisioner KPU Kota Surabaya.