Emmerson 'Si Buaya' Mnangagwa, Pembawa Harapan Atau Mugabe Kecil?

22 November 2017 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emmerson Mnangagwa (Foto: JEKESAI NJIKIZANA/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Emmerson Mnangagwa (Foto: JEKESAI NJIKIZANA/AFP)
ADVERTISEMENT
Awal November, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa. Pemecatan itu, bukan sesuatu yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Mugabe dikenal tak pandang bulu untuk menyingkirkan orang-orang yang membahayakan kekuasaan yang sudah dipegang pria tersebut sejak Zimbabwe merdeka pada 1980.
Namun, waktu terus berputar. Tak sampai sebulan, Mnangagwa yang ditendang Mugabe karena tidak loyal dan berpotensi berkhianat, sekarang tinggal selangkah lagi menjadi pemimpin Zimbabwe.
Bagi warga Zimbabwe yang sudah jengah dengan kepemimpinan Mugabe, Mnangagwa dianggap sebagai harapan. Lebih dari tiga dekade negara tersebut menderita gejolak akibat krisis ekonomi yang tak berujung akibat kebijakan Mugabe.
Lahir di Shabani 75 tahun lalu, di Rhodesia Selatan --nama Zimbabwe di masa kolonial--, Mnangagwa merupakan bagian dari kelompok pejuang yang mengusir penjajah Inggris.
Kemampuan militer Mnangagwa tak bisa dipandang sebelah mata. Dia pernah menerima pelatihan militer di China dan Mesir.
ADVERTISEMENT
Saat di China, Mnangagwa bukan cuma diajari keahlian militer, di negara tersebut Mnangagwa belajar di Sekolah Ideologi Beijing yang dikelola langsung oleh Partai Komunis.
Pulang ke Zimbabwe, kemampuan dan nyali Mnangagwa semakin bertambah besar. Dia kerap berada di garis depan pertempuran.
Robert Mugabe (Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Mugabe (Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo)
Keluar masuk penjara jadi santapannya. Pemerintah kolonial Inggris pernah menjatuhkan hukuman mati bagi Mnangagwa karena ikut serta dalam peledakan kereta dekat Fort Victoria.
"Periode itu penuh luka. Dia adalah pemuda penuh keberanian," sebut salah seorang teman dekat Mnangagwa yang tak mau disebutkan namanya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/12).
Setelah Zimbabwe merdeka, Mnangagwa langsung masuk ke jajaran elit partai penguasa Zanu-PF. Terjun ke dunia politik aktif, Mnangagwa diberi julukan si Buaya.
ADVERTISEMENT
Nama alias yang menyeramkan ini didapat Mnangagwa karena kelihaiannya berpolitik. Julukan tersebut pun juga terkait erat dengan geng buaya yang pernah dipimpinnya selama berjuang melawan penjajah Inggris.
Emmerson Mnangagwa. (Foto: Philimon Bulawayo/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Emmerson Mnangagwa. (Foto: Philimon Bulawayo/Reuters)
Di ZANU-PF, Mnangagwa adalah pemimpin faksi Lacoste. Nama Lacoste diambil dari merek fashion ternama asal Prancis yang berlambang buaya.
Intelijen Lihai dan Otak Kemenangan Mugabe
Pada 1980 Mnangagwa ditunjuk Mugabe sebagai Menteri Keamanan Nasional Zimbabwe. Jabatan tersebut membuatnya secara otomatis menjadi kepala Organisasi Intelijen Pusat (CIO).
Di medio tersebut, perang sipil di Zimbawe pecah. Perang saudara ini melibatkan ZANU-PF yang dikendalikan Mugabe dan kroninya termasuk Mnangagwa, melawan Joshua Nkomo dan partainya Zimbabwe African People's Union (ZAPU).
Di periode itu kelihaian Mnangagwa terlihat. Bekerja sama dengan militer, dia berhasil menekan pergerakan ZAPU dari segala arah.
ADVERTISEMENT
Nkomo akhirnya menyerah. Dia dan partainya setuju untuk bergabung dengan ZANU-PF.
Warga Zimbabwe Rayakan Mundurnya Mugabe (Foto: AFP PHOTO / ZINYANGE AUNTONY)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Zimbabwe Rayakan Mundurnya Mugabe (Foto: AFP PHOTO / ZINYANGE AUNTONY)
Buntut dari tindakan represif CIO dan Militer di bawah arahan Mnangagwa, ternyata fatal. Sebanyak 20 ribu warga sipil etnis Ndebeles yang merupakan loyalis Nkomo tewas.
Kekejaman selama perang sipil tak terhitung jumlahnya. Namun, salah satu yang dinilai paling kejam dan tidak berperikemanusiaan adalah saat tentara memaksa pengikut ZAPU menurunkan senjatanya dan menari-nari sembari menyanyikan slogan pro-Mugabe di atas kuburan keluarga mereka yang baru saja digali.
Pembawa Harapan?
Mugabe sudah dipastikan lengser. Mnangagwa diperkirakan tinggal menunggu waktu untuk menjadi Presiden Zimbabwe.
Pertanyaannya apakah Zimbabwe akan berubah lebih demokratis atau jatuh di jurang yang sama?
Boleh saja Mugabe dan istrinya Grace --yang sempat dijagokan menjadi Presiden selanjutnya-- tersingkir dari peta perpolitikan Zimbabwe.
ADVERTISEMENT
Tetapi, kenyataan yang tidak bisa terelakkan adalah penguasa sejati Zimbabwe masih ZANU-PF. Partai itu dibantu militer telah merestui Mnangagwa menjadi Presiden.
Sejak awal Mugabe terindikasi memberikan kekuasaan kepada Grace, di bawah tanah, orang-orang penting ZANU-PF tidak setuju.
Robert dan Grace Mugabe. (Foto: AFP/Jekesai Njikizana)
zoom-in-whitePerbesar
Robert dan Grace Mugabe. (Foto: AFP/Jekesai Njikizana)
Grace dianggap 'orang asing' dan tak pantas memimpin Zimbabwe. Pasalnya, perempuan itu bukan berasal dari kalangan pejuang kemerdekaan. Selain itu, Grace juga tidak populer di kalangan rakyat jelata karena sifatnya yang kasar dan suka bermewah-mewahan. Tidak heran, dia dapat julukan "Gucci-Grace".
Seorang pengamat dan penulis buku mengenai Zimbabwe, Peter Godwin, menyatakan dia punya perasaan bahwa Zimbabwe akan sama saja keadaannya di bawah kendali Mnangagwa.
"Harapan saya rendah dia akan banyak pencapaian saat jadi presiden, semoga saya salah," ucap Godwin kepada ABC.
ADVERTISEMENT
Godwin yang selama empat tahun mengikuti Mnangagwa mengatakan, pria tersebut terlihat seperti "Mugabe kecil". Perbedaannya hanya pada karisma dan talenta berbicara di muka umum.
Menurut Godwin, hal tersebut tidak dimiliki oleh Mnangagwa.
Kecemasan serupa ditunjukkan pula oleh ahli Afrika dari Pusat Perkembangan Global, Tod Moss. Dalam pandangannya yang didapat dari sejumlah riset, Mnangagwa punya dosa besar di masa lalu yang tak mungkin dihapus.
Warga Zimbabwe Rayakan Mundurnya Mugabe (Foto: AFP PHOTO / Jekesai NJIKIZANA)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Zimbabwe Rayakan Mundurnya Mugabe (Foto: AFP PHOTO / Jekesai NJIKIZANA)
"Meskipun dia mengklaim sebagai refornis yang ramah dengan pebisnis, orang Zimbabwe tahu Mnangagwa adalah otak pembantaian dan dia pendukung penjarahan negara saat Mugabe berkuasa," papar Moss.
"Mnangagwa adalah bagian masa lalu kelam, bukan masa depan," tegasnya.
Elded Masunungure, Dosen Ilmu Politik Universitas Zimbabwe punya pemikiran hampir sama dengan Godwin dan Moss. Ia yakin ada hal baik yang bisa dibawa Mnangagwa, tetapi untuk menjadikan Zimbabwe demokratis, Masunungure sama sekali meragukannya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada argumen soal kepercayaan untuk mendapatkan kepemimpinan yang stabil dan kuat, tapi apakaha dia seorang yang demokratis?"