Enaknya Punya Anak di Jerman

30 Juni 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Antara 2004 sampai 2011, pertumbuhan penduduk di Jerman sangatlah rendah. Titik terendah dicapai pada 2011 dengan pertumbuhan di bawah nol, yaitu -1,9 persen, yang berarti jumlah populasi di Jerman mengalami penurunan, atau lebih banyak yang meninggal daripada yang lahir.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu tidak asing di negara maju. Negara-negara kaya memang memiliki tren penurunan angka kelahiran, sementara negara-negara berkembang masih memiliki jumlah populasi yang terus meroket.
Dampak dari fenomena ini adalah menuanya populasi dan di masa yang akan datang Jerman mungkin harus mengimpor semakin banyak imigran karena masalah kekurangan tenaga kerja.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Jerman mendukung warganya untuk memiliki keluarga dan anak. Memiliki anak dibuat semenarik mungkin sehingga banyak orang tua yang mempertimbangkan hal tersebut. Hasilnya, pertumbuhan penduduk Jerman naik jadi 0,3 persen pada 2018.
Jerman mungkin menjadi salah satu negara impian bagi para orang tua untuk membesarkan anaknya. Apa saja keuntungan mulai dari hamil dan memiliki anak di Jerman?
ADVERTISEMENT
Pertama adalah semua pemeriksaan selama kehamilan dapat dilaksanakan secara cuma-cuma. Bukan hanya pemeriksaan, kelas-kelas persiapan melahirkan dan menjadi orang tua, senam kehamilan, bahkan sampai kelas pasca melahirkan semuanya disediakan oleh rumah sakit dan gratis. Tidak perlu takut jika ini adalah pertama kalinya seseorang memiliki anak, karena pihak rumah sakit membantu penuh persiapan seseorang menjadi orang tua.
Selain itu, ketika hamil dan setelah melahirkan, keluarga yang memiliki anak akan diberikan layanan bidan oleh pihak asuransi. Selama hamil, bidan akan datang satu kali sebulan. Lalu, setelah melahirkan, bidan masih akan datang selama 16 kali. Fasilitas ini diberikan agar orang tua dapat berkonsultasi secara eksklusif kepada bidan karena biasanya dokter di Jerman memiliki waktu yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Keuntungan lainnya adalah cuti yang menjadi hak orang tua. Mulai dari cuti menjelang melahirkan sampai cuti membesarkan anak. Pemerintah Jerman benar-benar menganggap penting peran orang tua dalam tumbuh kembang anak terutama saat usia anak masih sangat muda. Ibu dapat mendapatkan hak cuti melahirkan sejak 6 minggu sebelum melahirkan dan 8 minggu setelah melahirkan. Dalam periode 14 minggu tersebut, ibu mendapatkan 100 persen gaji yang dibayarkan oleh pemerintah terlepas di manapun ia bekerja, sektor publik maupun swasta. Sementara ayah berhak mendapatkan cuti selama dua minggu setelah anak lahir.
Setelah itu, orang tua dapat mengambil total cuti selama 14 bulan dengan gaji yang dibayarkan sebanyak 65 persen. Hak cuti ini dapat diambil oleh ayah dan ibu secara sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Namun, lamanya cuti ayah ditambah cuti ibu tidak boleh lebih dari 14 bulan.
ADVERTISEMENT
Jika orang tua masih ingin bersama dengan anaknya lebih lama, mereka dapat mengambil cuti tak dibayar selama total 36 bulan. Meskipun tidak dibayar, posisi dalam tempat bekerja akan tetap ada ketika cuti selesai dan orang tua kembali bekerja.
Tidak hanya sampai di situ dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Orang tua yang memiliki anak akan mendapatkan Kindergeld yaitu uang bagi setiap anak di dalam keluarga. Kindergeld nilainya sebesar 200-300 euro (Rp 3.2 juta sampai Rp 4.8 juta) per bulan per anak yang akan diberikan sampai anak berumur 25 tahun jika ia terus bersekolah atau sampai 18 tahun, jika anak memutuskan untuk bekerja.
Bagaimana jika anak sakit? Asuransi ibu akan menanggungnya. Ketika anak lahir, anak dan ibu akan terdaftar dalam satu asuransi yang sama tanpa uang tambahan. Rumah sakit juga ada dimana-mana dan ambulans datang dapat dipanggil dengan cepat dan mudah. Sementara untuk pendidikan, jangan khawatir, pendidikan di Jerman gratis sampai kuliah.
ADVERTISEMENT
Lalu apa kekurangannya? Karena sistem kependudukan Jerman yang terintegrasi, birokrasi yang panjang menjadi tantangan bagi keluarga yang memiliki anak. Namun, mengingat kehidupan anak yang terjamin dan semua keuntungan yang akan diperoleh, birokrasi jadi tidak masalah lagi.