news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Enam Jenderal Myanmar yang Dituduh Pembantai Rohingya

19 September 2018 12:19 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Min Aung Hlaing (Foto: http://www.sycbyouth.org)
zoom-in-whitePerbesar
Min Aung Hlaing (Foto: http://www.sycbyouth.org)
ADVERTISEMENT
Penyidik khusus PBB untuk Myanmar melaporkan secara gamblang pembantaian Rohingya oleh para tentara Myanmar. Peristiwa yang mengarah kepada genosida ini tidak terlepas dari perintah para jenderal.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 10 ribu Rohingya tewas, lebih dari 700 ribu lainnya mengungsi ke Bangladesh. Dalam laporan setebal lebih dari 400 halaman, PBB mengatakan pembantaian Rohingya di Rakhine tidak terlepas dari sistem pemerintahan yang masih dikuasai militer. Padahal Myanmar pada 2011 telah berkomitmen memeluk demokrasi, ditandai dengan pemilu pertama.
PBB mencatat ada enam jenderal yang berperan besar dalam pembantaian Rohingya dan harus diseret ke mahkamah internasional. Berikut adalah nama enam jenderal Myanmar yang dituduh terlibat pembantaian Rohingya:
1. Min Aung Hlaing
Min Aung Hlaing adalah panglima angkatan bersenjata Myanmar atau Tatmadaw, jenderal senior yang paling berpengaruh di negara itu.
Militer dari semua angkatan bersenjata melapor kepada dirinya, termasuk para pejabat di tiga kementerian yang dikuasai militer, yaitu Kementerian Pertahanan, Dalam Negeri, dan Perbatasan.
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Min juga terdapat di parlemen, karena sepertiga anggota dewan adalah tentara. Dengan kekuasaan besar ini, tentara bisa mengatur undang-undang dan konstitusi.
Min Aung Hlaing. (Foto: AFP/Ye Aung Thu)
zoom-in-whitePerbesar
Min Aung Hlaing. (Foto: AFP/Ye Aung Thu)
Penyidik PBB mengatakan, selama pembantaian Rohingya sejak Agustus tahun lalu, Min mendapatkan informasi setiap detik perkembangan di Rakhine. PBB mengatakan, pembantaian Rohingya terjadi "atas perintah dan pengawasannya".
Bulan lalu Facebook menghapus akun jenderal berusia 62 tahun ini, bersama dengan 19 pejabat tinggi dan organisasi Myanmar lainnya, dengan alasan menyebarkan kebencian terhadap etnis dan agama tertentu.
Min lahir di Dawei, selatan Myanmar, tapi besar di Yangon. Dia sempat kuliah hukum selama setahun sebelum akhirnya memilih berkarier di kemiliteran. Pada 2011, dia diangkat panglima setelah Myanmar mengakhiri pemerintahan junta.
2. Soe Win
ADVERTISEMENT
Sosok Soe Win selalu membayangi Min. Soe Win adalah jenderal wakil panglima militer Myanmar yang selalu menolak berbicara di depan wartawan.
Soe bergabung di kemiliteran Myanmar sejak 1980 dan dikenal sebagai pribadi yang keras.
Sebagai orang nomor dua di militer Myanmar, Soe disebut punya andil besar dalam mengatur pertempuran di Rakhine yang menewaskan ribuan Rohingya.
Soe Win (kiri). (Foto: AFP/Sai Zaw)
zoom-in-whitePerbesar
Soe Win (kiri). (Foto: AFP/Sai Zaw)
3. Aung Kyaw Zaw
Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw adalah pejabat militer berpangkat tertinggi yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Dia mengepalai Biro Operasi Khusus dari 2005 hingga Januari 2018, menjadikannya salah satu orang kuat dalam rantai komando pada operasi di Rakhine.
Menurut LSM Fortify Rights, Aung terkadang memerintahkan langsung penyerangan dengan berada di lapangan. Dia dipecat pada Mei tahun dengan alasan "lemah dalam menjalankan tugas".
ADVERTISEMENT
Namun pemecatan Aung disebut sebagai cara militer Myanmar untuk menjadikannya kambing hitam dalam kasus Rohingya.
4. Maung Maung Soe
Mayor Jenderal Maung Maung Soe adalah mantan pemimpin militer komando barat, termasuk dalam wilayahnya adalah Rakhine.
Anak-anak Rohingya.  (Foto: Fred Dufour / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Rohingya. (Foto: Fred Dufour / AFP)
Menurut militer Myanmar, Maung kembali ditugaskan "untuk mempertanggungjawabkan kelemahannya saat bekerja untuk stabilitas Rakhine". Dia kemudian dipecat dengan alasan kinerja yang buruk.
Amerika Serikat menjatuhi Maung sanksi pada Desember lalu.
5. Aung Aung
Brigadir Jenderal Aung Aung adalah komandan Divisi Infanteri Ke-33 yang anggotanya terlibat dalam pembantaian Rohingya.
Aung disebut memberikan perintah kepada tentara untuk mengincar desa-desa Rohingya.
Tentaranya terlibat pembantaian di desa Chut Pying dan Inn Dinn. Dua wartawan Reuters yang divonis tujuh tahun penjara di Myanmar ditangkap ketika menyelidiki pembantaian di desa-desa tersebut.
ADVERTISEMENT
AS telah menjatuhkan sanksi untuk pasukan Aung.
Pengungsi Rohingya di Bangladesh. (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Rohingya di Bangladesh. (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
6. Than Oo
Brigadir Jenderal Than Oo adalah panglima Divisi Infanteri ke-99 yang terlibat dalam pembantaian di desa Tula Toli, Rakhine.
Menurut data sanksi dari Kementerian Keuangan AS, anak buah Than Oo mengumpulkan ratusan Rohingya di pinggir sungai dan menembaki mereka hingga tewas.
Para tentara di bawah komando Than juga disebut melakukan pemerkosaan massal dan pembunuhan terhadap anak-anak Rohingya.
Pada Mei, pangkat Than Oo diturunkan menjadi tentara cadangan.