Enen dan Pria AS Pembunuhnya Menikah di Penjara Salemba

28 Maret 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
ADVERTISEMENT
Bilal Abdul Fateen, Pelaku pembunuhan WNI Enen Cahyati di Kamboja, ternyata pernah mendekam di berbagai penjara di Jakarta dan Bogor. Bahkan keduanya menikah di penjara pada 2015 silam, seperti disampaikan putri Enen.
ADVERTISEMENT
Menurut Insya Maulida, putri pertama Enen yang ditemui kumparan, Rabu (28/3), pria Amerika Serikat itu dipenjara karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada istri pertamanya. Di penjara, pria itu juga kerap membuat ulah sehingga sering dipindah.
Enen dan Bilal, kata Insya menikah di penjara Salemba.
"Dia sempat dipenjara di Polda Metro Jaya, di Cipinang, terus terakhir di Gunung Sindur. Dia dipindah karena bikin ulah terus. Bahkan kalau bikin masalah terus dia akan dipindahkan ke Nusakambangan," kata wanita 25 tahun ini.
Menurut Insya, ibunya menikahi Bilal di penjara pada 2015. Keduanya berkenalan melalui situs pencari jodoh Muslima.com. Seperti pernikahannya sebelumnya, kata Insya, Bilal juga kerap melakukan kekerasan terhadap Enen, bahkan di depan keluarganya.
KTP Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
KTP Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
Insya mengaku terkejut mendengar berita kematian ibunya dari pihak Kementerian Luar Negeri yang datang ke rumah mereka di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun laporan Kemlu tidak menyebut ibunya tewas dibunuh. Mereka baru tahu kejadian yang menimpa Enen dari pemberitaan media Kamboja.
ADVERTISEMENT
"Kami kaget, dan pasti sudah mungkin terjadi. Soalnya di depan keluarga saja dia (Bilal) berani mukulin mamah saya. Ada yang pernah melihat di Blok M, mamah saya lagi diseret-seret," kata Insya.
"Cuma mamah saya itu bagaimana ya, otaknya dicuci atau memang diancam," lanjut dia.
Menurut Insya, Kedutaan Besar AS di Jakarta bahkan pernah menolak memberikan jaminan untuk pembebasan Bilal. Hanya Enen yang mau memberikan jaminan. Hingga saat ini Bilal masih diburu oleh kepolisian Kamboja.
"Kata Kedubes AS, paspor Bilal sudah diblokir. Kedubes AS juga tidak tahu mengapa dia bisa ke Kamboja, pasalnya statusnya masih pembebasan bersyarat," kata Insya.