Eni Saragih Sebut Rp 2 M dari PLTU Riau Dipakai untuk Kegiatan Golkar

22 Oktober 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap PLTU Riau, Kamis (4/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap PLTU Riau, Kamis (4/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih, mengakui uang Rp 2 miliar yang ia terima dari proyek PLTU Riau-1 digunakan seluruhnya untuk kegiatan partai. Menurut Eni, sebagian di antaranya untuk membiayai kegiatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah sampaikan juga di persidangan kalau soal itu. Mengenai itu, yang Rp 2 miliar, bahwa (digunakan) untuk kegiatan Golkar, munaslub, pra-munaslub dan kegiatan-kegiatan Golkar lainnya," ujar Eni usai diperiksa KPK, Senin (22/10).
Terkait kasus ini, Eni sudah mengembalikan uang Rp 2,25 miliar kepada KPK. Ia berharap, Partai Golkar juga segera mengembalikan uang tersebut. Seorang pengurus Golkar sudah mengembalikan uang sebesar Rp 700 juta ke KPK. Uang itu disebut terkait dengan Munaslub Golkar.
Sementara, terkait banyaknya elite partai Golkar termasuk Ketum Golkar, Airlangga Hartarto yang membantah adanya uang tersebut, Eni menanggapi santai. "Ya, enggak apa-apa, tapi 'kan di sini (KPK) sudah punya buktinya," kata Eni.
Mantan Ketua DPR Setya Novanto berjalan keluar usai mengikuti sidang di gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (18/9). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua DPR Setya Novanto berjalan keluar usai mengikuti sidang di gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (18/9). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
Dalam kasus ini, KPK telah menjerat Eni, Johanes, dan eks Sekjen Golkar Idrus Marham. KPK menduga Eni menerima Rp 4,75 miliar dari Johanes untuk memengaruhi manajemen PLN agar Blackgold ikut dalam proyek PLTU Riau-1. Idrus diduga dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johanes untuk mendorong terjadinya kesepakatan kerja sama antar PLN dan Blackgold dalam PLTU Riau.
Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Eni sebelumnya meyakini Airlangga mengetahui soal adanya upaya pengawalan yang dilakukannya terhadap proyek PLTU Riau. Sebab, Eni mengaku pernah melaporkan hal tersebut kepada Airlangga.
ADVERTISEMENT
Menjawab hal itu, Airlangga tak menampik soal pertemuan dengan Eni, Idrus dan Johanes. Namun, ia membantah pertemuan itu membahas soal PLTU Riau. Airlangga menjelaskan, pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Idrus dilantik sebagai Menteri Sosial pada 17 Januari 2018 lalu.
Menurut Airlangga, Idrus memang berencana untuk datang ke kediamannya. Namun ternyata, Idrus datang bersama Eni dan Johanes.