Erick Tohir Tak Masalah Debat di Kampus, Asal Mahasiswa Tak Kampanye

22 Oktober 2018 17:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua TKN JKW-KMA, Erick Thohir. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TKN JKW-KMA, Erick Thohir. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim pemenangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan nuansa baru debat kandidat dalam Pilpres 2019. Debat diharapkan dapat digelar di perguruan tinggi agar lebih mengedukasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Tohir, tak mempermasalahan usulan tersebut selama disetujui oleh KPU. Menurut dia, yang terpenting debat kandidat dapat berjalan secara lancar.
"Selama di bawah payung KPU tidak ada masalah. Saya rasa itu semua kan ada aturannya. KPU punya aturan kita harus hormati. Bahwa nanti semua itu kalau ada debat-debat itu lebih baik teratur," kata Erick di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (22/10).
Menurut Erick, yang terpenting, debat tidak melibatkan pelajar dalam kampanye politik. Erick menilai kampanye pilpres harus dijaga agar tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Dalam konteks debat digelar di kampus, Erick menilai perguruan tinggi hanya akan menjadi lokasi. Mahasiswa, kata dia, tidak akan dilibatkan dalam kampanye salah saatu paslon.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai nanti juga mohon maaf contohnya ya, ketika tadi malah ada kampanye yang saya dengar malah di lingkungan SMA, SMP, SD. Itu kan tidak sehat. Ini kalau bisa kita hindari, biarlah anak muda Indonesia fokus dalam arti belajar, berkarya, berolahraga," ujarnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan lebih baik siswa sekolah dilibatkan dalam kampanye setelah lulus dari bangku sekolah. Ia menilai hal itu lebih sehat untuk keberlangsungan hidup generasi penerus bangsa.
"Nanti mereka keluar dari lingkungan sekolahnya sesuai umurnya yang siap memilih baru kita libatkan berkampanye. Tapi janganlah kita masuk-masuk ke sekolah. Apalagi mohon maaf, saya dapat laporan di SD, SMP sendiri sudah mulai ada orang yang kampanye yang kurang baik," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Apa ngertinya anak SD SMP. Lebih baik mereka menyelesaikan sekolah, berkehidupan sehat," tutup Erick.