Erwin Aksa Tetap Kader Golkar, Hanya Bukan Pengurus Lagi

19 Maret 2019 19:31 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Pemberhentian Erwin Aksa sebagai Penjabat DPP Golkar di DPP Golkar.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Politisi Golkar Erwin Aksa resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM di DPP Partai Golkar. Dia digantikan oleh Andi Rukman mulai hari ini. Namun, Erwin Aksa tetap sebagai kader Golkar.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Golkar Ace Hasan mengatakan, untuk pemberhentian kader mempunyai mekanisme yang berbeda. Ada mekanisme yang berkaitan dengan peraturan organisasi.
“Soal proses pemberhentian dari kader kami memiliki mekanismenya sendiri. Mekanismenya adalah tentu proses yang mendalami di dalam keperaturan organisasi tentang disiplin organisasi. Di mana prosesnya harus melalui misalnya majelis etik. Yang terpenting sebetulnya adalah proses itu masih terus dijalankan,” ujar Ace di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/3).
Politikus Golkar Erwin Aksa Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
Untuk saat ini, konsekuensi yang diberikan DPP Golkar kepada Erwin adalah pencopotan jabatan di DPP. Sedangkan untuk pemecatan sebagai kader masih perlu proses lagi.
Prosesnya pun, Ace jelaskan, bisa panjang. Setelah ditemukan melakukan hal yang bertentangan dengan keputusan partai, pemecatan kader dibahas melalui majelis etik hingga akhirnya nanti diumumkan secara resmi di musyawarah nasional.
ADVERTISEMENT
“Sebagai kader tentu harus melalui proses, tidak bisa tiba-tiba dilakukan pemecatan. Ada mekanisme internal. Yang harus dilakui salah satunya adalah pembahasan di majelis etik kemudian diserahkan kepada ketua umum untuk kemudian dilakukan kebijakan organisasi yang biasanya kemudian menurut aturan kita diberhentikan secara resmi dalam musyawarah nasional,” jelas Ace.
Erwin diberhentikan karena secara terbuka mendukung pasangan calon 02 Prabowo-Sandi.
Keputusan Erwin tersebut dinilai oleh DPP Golkar bertentangan dengan kesepakatan partai pada Munaslub 2017 yang isinya partai akan mendukung Jokowi dan pasangannya di Pilpres 2019.