Fadli: Gerakan #2019GantiPresiden Dongkrak Suara Sudrajat-Syaikhu

28 Juni 2018 17:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon di pelepasan mudik Sumatera Barat (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon di pelepasan mudik Sumatera Barat (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Melesatnya suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar menjadi prestasi bagi Partai Gerindra sebagai partai pengusungnya. Apalagi banyak pihak tidak menyangka suara pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya berbeda tipis dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang unggul dalam versi perhitungan cepat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan pihaknya terus memantau proses perhitungan real count di KPUD. Sebab, menurutnya, perhitungan quick count belum merefleksikan jumlah suara masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.
"Kita belum mengakui kemenangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul) itu karena baru sementara yang ada di quick count. Sementara quick count itu juga belum tentu merefleksikan secara keseluruhan," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/6).
Soal rahasia melesatnya perolehan suara Sudrajat-Syaikhu, Fadli tak menampik gerakan #2019gantipresiden cukup berperan besar dalam mendongkrak suara pasangan yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN ini.
"Saya kira itu kan sudah menjadi suatu bukti, suatu kenyataan bahwa tagline #2019gantipresiden itu mem-boosting, meningkatkan suara, dan memang masyarakat berharap ada pemimpin-pemimpin (baru). Meskipun antara pilkada dan pilpres ini tidak linier hubungannya, karena di pilkada ini ada banyak koalisi antar partai politik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dari pilgub di beberapa daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, Fadli menyebut sebagian besar masyarakat sudah terlihat keinginannya agar di 2019 Indonesia dapat dipimpin oleh sosok presiden yang baru.
Hal ini juga yang menumbuhkan rasa percaya diri Gerindra bahwa pasangan Sudrajat-Syaikhu bisa memenangi Pilgub Jabar.
"Dari Pak Sudrajat dibilang dari nol, dari yang beliau sendiri enggak nyangka bakal dicalonkan jadi gubernur, bahkan enggak punya ambisi untuk jadi gubernur tapi karena diminta Pak Prabowo dan tokoh Jawa Barat dan para ulama beliau memulai suatu proses di bulan Januari sampai sekarang dan dapat dukungan yang signifikan," jelasnya.
Konpers Tim Sudrajat-Syaikhu. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Tim Sudrajat-Syaikhu. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Untuk saat ini, Fadli mengatakan pihaknya akan terus mengawal jalannya perhitungan suara secara real count. Ia berharap agar dalam prosesnya tidak ditemukan kecurangan, sehingga hasil yang didapatkan benar-benar murni suara rakyat.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ada orang-orang yang mencoba menukangi, mengotak-atik suara rakyat. Kita harus berpegang kepada C1 yang memang merupakan hasil di TPS," ujarnya.
Fadli juga memastikan pihaknya akan menerima apa pun hasilnya, asal dalam proses yang adil dan jujur.
"Nanti setelah diumumkan siapa pun pemenangnya dalam proses yang fair dan jujur kita harus akui," katanya.