Fadli soal Penangguhan Penahanan Soenarko: Memang Tak Bersalah

21 Juni 2019 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi langkah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang menangguhkan penahanan Mayjen TNI (Purn) Soenarko.
ADVERTISEMENT
Fadli mengatakan, Soenarko memang jelas tidak bersalah. Sehingga, kata dia, penahanan yang dilakukan terhadap Soenarko oleh Polri itu tidak tepat.
“Menurut saya Pak Soenarko jelas tidak bersalah, harusnya tidak ditahan. Kasusnya juga sudah clear kok. Bahwa dari informasi senjata itu adalah senjata lama yang ingin diberikan pada Kopassus, itu yang saya dengar,” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6).
Menurut Fadli, penahanan Soenarko sengaja dilakukan Polri karena ingin mencari-cari kesalahan mantan Danjen Kopassus itu. Dia mengatakan, sikap Polri itu bagian dari upaya membungkam aktor-aktor yang kritis terhadap pemerintah.
“Jadi ini dicari-cari saja orang yang vokal, dicari-cari, dikorek-korek kesalahannya supaya bagian dari pembungkaman terhadap suara-suara kritis di saat-saat tertentu. Saya kira ini membahayakan demokrasi karena pembungkaman-pembungkaman semacam ini bisa berulang,” terang Fadli.
Mayjen (Purn) Soenarko. Foto: Dok. kopassus.mil.id
Fadli menilai, sikap Polri yang menahan beberapa purnawirawan jenderal TNI akan menimbulkan luka di kemudian hari. Begitu pun penahanan yang dilakukan terhadap Kivlan Zen.
ADVERTISEMENT
“Kalau rezim berganti, ini menimbulkan dendam sejarah dan juga menimbulkan luka institusi. Apalagi ini Pak Soenarko kan (mantan) Danjen Kopassus, orang yang berjuang mengabdikan dirinya, mempertaruhkan jiwa raganya lalu diperlakukan seperti ini,” ujar Fadli.
“Begitu juga Pak Kivlan Zen orang yang berjuang di Timor-Timur, lalu diperlakukan seperti itu. Saya kira itu tidak adil ya. Itu juga akan memberikan luka terhadap institusi TNI meskipun mereka sudah purna,” imbuhnya.