Fadli soal Pertemuan BPN-Dubes: Diskusi DPT hingga Visi Misi Prabowo

21 Januari 2019 15:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mendampingi sidang Ahmad Dhani. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mendampingi sidang Ahmad Dhani. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menjelaskan kunjungan dubes Uni Eropa ke markas pemenangannya adalah untuk mendapatkan konfirmasi visi-misi di Pilpres 2019. Menurut Fadli, mereka mengaku kurang mendapatkan informasi yang akurat dan berpotensi menimbulkan salah paham.
ADVERTISEMENT
"Dari 24 kedutaan besar ingin masukan-masukan yang lebih jelas, karena mereka kan banyak sumber-sumbernya itu dari koran berbahasa Inggris, tapi salah menyebutkan," jelas Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (21/1).
"Misalnya, kemarin waktu debat itu dikatakan Pak Prabowo akan menaikkan tax ratio, tapi seolah ditulis sebagai tax rate, itu beda sekali. Pak Prabowo tidak pernah menaikkan pajak, tapi rasio peningkatan pajak menjadi 16, yang sekarang 10. Itu beda sekali," imbuhnya.
Selain itu, Fadli menjelaskan, dalam pertemuan yang digelar pada Jumat (18/1) lalu, BPN juga menjelaskan soal potensi kecurangan di pemilu. Padahal, sebagai negara demokrasi, Indonesia seharusnya bisa menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan terbuka.
Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo (kiri) -Sandiaga Uno bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo (kiri) -Sandiaga Uno bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
"Belajar dari masa lalu, itu misalnya persoalan DPT, DPT ganda, DPT invalid, manipulatif, kemudian KPU. Dan bagi mereka, ini hal yang sangat penting. Ini pertarungan dalam era demokrasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Fadli menegaskan, tidak ada indikasi dukungan terhadap Prabowo-Sandi dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, dalam acara itu, tidak ada pernyataan dukungan dari masing-masing individu karena pemilu bukan merupakan urusan diplomatik mereka.
"Tidak ada sama sekali ke arah sana. Mereka meminta masukan, saya kira itu biasa kok di negara-negara demokrasi seperti itu. Dan ini atas permintaan mereka juga. Jadi tidak ada secara pribadi itu menyatakan dan secara diplomatik juga bukan urusan mereka," pungkasnya.
Pertemuan antara dubes Uni Eropa dengan BPN tersebut dihadiri oleh Direktur Komunikasi dan Media BPN Hasyim Djojohadikusumo dan Fadli Zon di Jalan Kertanegara. Sementara, delegasi tamu yang dipimpin oleh Dubes Uni Eropa H.E Vincent Guerend itu juga diikuti sejumlah negara di wilayah Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, dibahas sejumlah isu terkait kebijakan ekonomi, kesejahteraan sosial, hingga polemik DPT. Direktur Hubungan Luar Negeri BPN Irawan Ronodipuro menekankan, pihaknya akan mengedepankan kerjasama antar negara yang berimbang dan adil khususnya di industri jasa jika terpilih nanti.