Fadli soal Pesan Menristekdikti Coblos Hanya Satu Saja: Modus Kampanye

21 Februari 2019 18:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menanggapi pesan Menristekdikti Mohamad Nasir ke mahasiswa di Bali untuk mencoblos surat suara hanya satu kali saja, jangan dua kali. Fadli menuturkan, ajakan Nasir itu merupakan modus dalam melakukan kampanye terselubung.
ADVERTISEMENT
"Saya kira ini modus ya, modus dari sejumlah pejabat menggunakan forum-forum yang tidak seharusnya untuk kampanye terselubung," kata Wakil Ketua DPR itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/2).
Fadli menganggap ungkapan Nasir itu merupakan sebuah pelanggaran karena mengarahkan untuk memilih calon tertentu. Kejadian serupa, kata dia, juga terjadi di sejumlah daerah. Ia ingin adanya penegakan hukum terkait pelanggaran tersebut.
"Saya kira itu merupakan satu pelanggaran ya. Begitu juga di sejumlah tempat lain yang saya kira memaksakan atau mengimbau, mengarahkan," ujarnya.
"Kita ingin ada penegakan hukum dong kenapa kok kayak Pak Slamet Maarif yang jelas-jelas bahkan tidak menyebut nama dan lain-lain itu, itu dikriminalisasi," imbuh Waketum Partai Gerindra itu.
Menristekdikti M. Nasir. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Fadli menganggap sebagai aparatur sipil negara (ASN), pejabat pendukung pasangan capres-cawapres seharusnya melaksanakan tugas sebaik mungkin dan tak memanfaatkan jabatannya untuk berkampanye. Fadli mengatakan, seorang ASN dapat berkampanye apabila telah mengajukan cuti atau mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
"Ini yang udah jelas-jelas pelanggaran ya dan mereka itu juga ASN. Itu menurut saya ,tidak boleh seharusnya menurut undang-undang karena adalah pejabat yang juga mendapatkan anggaran dari APBN. Jadi harus jelas kecuali misalnya cuti atau mengundurkan diri baru boleh," pungkasnya.
Menristekdikti Muhammad Nasir. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Dalam acara peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 di Bali, Nasir mengajak mahasiwa untuk tidak golput dalam Pemilu 2019. Ia mengatakan, golput dapat merugikan bangsa Indonesia.
Yang menarik, Nasir sempat menjelaskan tata cara mencoblos surat suara. Ia meminta agar surat suara dicoblos sekali saja. Kalau keduanya, kata Nasir, surat suara tidak sah.
"Oleh karena itu jangan sampai dicoblos dua, dicoblos dua batal itu namanya nanti. Coblos hanya satu saja, jangan nyoblos dua. Satu saja yah supaya benar. Oleh karena itu kami mengajak 17 April tahun 2019 manfaatkan dengan baik jangan sampai salah. Anda punya hak pilih silakan gunakan baik," kata dia di Lapangan Puputan Renon, Bali, Kamis (21/2).
ADVERTISEMENT