Fadli Tetap Kritik Pemerintah usai Jokowi-Prabowo Berpelukan

30 Agustus 2018 13:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Momen berpelukan antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto tak membuat Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon berhenti menyampaikan kritik. Hal itu demi menciptakan iklim demokrasi yang baik dan substansial.
ADVERTISEMENT
Namun, Fadli memastikan bahwa kritik yang ia sampaikan tidak melebar dari konteks Pemilu 2019.
“Kalau dalam satu kontestasi tentu biasa saja terjadi perbedaan. Masa ada sebuah pertandingan kemudian orang saling puji, ya kalau tinju ya saling tinju, biasa aja. Tapi ada aturan mainnya, ada rondenya,” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).
“Ada yang boleh dipukul mana, bagian mana, ada yang tidak boleh bagian mana. Sama dengan demokrasi, kontestasi pemilu saya kira biasa-biasa saja, orang memilih dari yang ada,” tambahnya.
Meski begitu, Fadli tetap mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap mengedepankan kepentingan nasional. Selain itu, ia meminta Presiden Jokowi dan seluruh pendukungnya agar tidak alergi terhadap kritik.
Fadli Zon meninggalkan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon meninggalkan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
“Saling mengkritik itu biasa saja. Saya kira biasa saja, kita ini 20 tahun berdemokrasi harusnya sudah makin dewasa. Jangan takut terhadap kritik,” tegas Wakil Ketua DPR itu.
Fadli juga mempersilakan masyarakat untuk menilai siapa yang terbaik di antara dua pasangan capres cawapres yang ada saat ini.
“Sekarang yang ada itu dua (paslon), nanti baru baru ditetapkan bulan September kan. Nah tinggal nanti rakyat memilihlah. Masing-masing tentu akan menyampaikan visi, misi, programnya,” tutup Fadli.