Fadli Zon: Alutsista TNI Masih Lemah, Perlu Penguatan

9 Desember 2017 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat TNI AU (Foto: Pixabay/Wikilmages)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat TNI AU (Foto: Pixabay/Wikilmages)
ADVERTISEMENT
Marsekal TNI AU, Hadi Tjahjanto, telah secara resmi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Pergantian Panglima TNI dari matra yang berbeda adalah suatu hal yang sudah diatur dalam Pasal 15 UU 34 Tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, meyakini Hadi bisa mendorong penguatan alusista (alat utama sistem persenjataan) TNI. Setidaknya menurut Fadli, Hadi bisa menghadirkan alutsista TNI AU yang lebih kuat.
“Karena alusista perang di udara kita memang masih lemah. Alat perang ruang udara kita seperti kosong,” kata Fadli Zon dalam diskusi bertajuk 'Panglima di Era Politik' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).
“Kita ini termasuk negara yang lemah terkait alat perang dan kekuatan di udara, termasuk angkatan alutsista laut kita. Perlu ada alutsista udara yang komprehensif yang kuat,” imbuh Fadli.
Diskusi dengan tema “Panglima di Era Politik”. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi dengan tema “Panglima di Era Politik”. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Fadli mengimbau, TNI harus bisa memaksimalkan fungsi anggarannya untuk memaksimalkan alat perang di semua matra. Tidak boleh hanya terpusat di salah satu matra.
ADVERTISEMENT
“Kalau menurut saya Pak Hadi ini lebih kepada representasi internal TNI di semua matra dan bisa menempatkan diri sebagai TNI profesinal dan memegang komitmen netralitasnya,” tutup Fadli.
Fadli lalu mengatakan, jangan sampai pergantian Panglima TNI dengan matra yang berbeda dianggap sebagai proses politik. Jenderal Gatot yang mau pensiun tahun depan sudah tepat untuk mempersiapkan tahun politik.
“Saya kira waktu pergantian ini sudah tepat. Meskipun masih ada waktu tiga empat bulan sebelum Pak Gatot pensiun. Tapi, kan perlu persiapan pergantian konsolidasi Panglima yang tidak boleh terlambat di tahun politik,” ujar Fadli.
Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jendral Gatot. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jendral Gatot. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Dia melanjutkan, tugas Panglima Hadi akan berat ke depan karena akan ada arus politik dalam gelaran Pemilu. Namun TNI adalah alat negara dan tidak tepat jika TNI sebagai alat negara itu berpolitik.
ADVERTISEMENT
“Karena repot kalau alat negara berpolitik, negara kita bakal kacau. TNI harus fokus pada tupoksinya dalam melindungi kedaulatan kita di laut, darat, dan udara. Termasuk berperan di perarian yang menjadi permbicangan hangat dunia misalnya di laut China selatan,” ujar Fadli.
“Saya berjarap pada Pak Hadi bisa mejadikan TNI alat negara yang kuat di kawasan Asia Tenggara maupun di dunia,” tambahnya.