Fadli Zon Dukung Amien Rais soal Sisipkan Materi Politik di Pengajian

25 April 2018 17:23 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies dan Amien Rais di Balairung (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies dan Amien Rais di Balairung (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus senior PAN Amien Rais mengajak para ustazah untuk menyisipkan muatan politik saat mengisi pengajian. Cara ini bertujuan untuk memberikan pandangan politik baru bagi masyarakat menjelang Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menganggap, apa yang disampaikan Amien tersebut adalah hal yang wajar. Menurutnya, politik identitas akan muncul dari cara tersebut. Namun menurut Fadli, sah-sah saja politik identitas muncul menjelang pemilihan umum (pemilu).
"Politik identitas itu sangat halal. Halal dan berlaku di mana-mana. Hampir semua pilkada ini menggunakan politik identitas, coba lihat dalam membentuk konfigurasi masyarakat dilihat dong agamanya (calon pemimpin) apa," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
"Di NTT misalnya dilihat seperti apa, di Jawa Barat semua perimbangan politik identitas sah-sah saja, dan tidak ada yang salah," imbuhnya.
Fadli Zon (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurut Fadli, politik identitas tak ada hubungannya dengan SARA. Sebab, politik identitas mencerminkan ketertarikan pemilih terhadap calon pemimpin dalam sebuah pemilu.
ADVERTISEMENT
"Yang salah adalah menghina agama lain, menghina suku lain. Tetapi kalau soal politik identitas enggak ada masalah sama itu (SARA). Kalau muslim pasti menyatakan muslim. Kalau Kristen juga begitu konfigurasinya," lanjutnya.
Fadli menampik adanya potensi perpecahan dari adanya politik identitas. Menurutnya, selama masyarakat tak saling menghina tentang identitas masing-masing, maka perpecahan tak akan terjadi.
"Yang enggak boleh itu saling menghina, (jadi) menghargai perbedaan. Kalau kita mau dewasa berpolitik jangan berpura-pura Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika itu kenyataan, keniscayaan," pungkasnya.