Fadli Zon Kenang Daoed Joesoef: Pernah Diberi Mesin Tik dan Kacamata

24 Januari 2018 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI datang ke rumah duka (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI datang ke rumah duka (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berita duka meninggalnya Menteri Pendidikan era Orde Baru, Daoed Joesoef, tidak hanya membawa duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga berduka atas kepergian tokoh yang wafat di usia 91 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Fadli bercerita pertama kali bertemu dengan almarhum Daoed sekitar 10 tahun yang lalu. Di matanya, almarhum Daoed merupakan manusia multidimensi yang memiliki banyak talenta.
"Saya melihat beliau manusia multidimensi, seorang pemikir, seorang seniman dan budayawan visioner, dan penulis yang aktif," kata Fadli di rumah duka, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Fadli mengungkapkan, ia kerap berdiskusi dengan almarhum Daoed mengenai berbagai hal. Ia bahkan pernah diberikan kenang-kenangan oleh almarhum usai berdialog.
"Sempat dapat kenang-kenangan mesin tik beliau yang selalu dipakai untuk mengetik dan kacamatanya," kenang Fadli. Saya koleksi itu di perpustakaan saya sekarang," pungkasnya.
Kediaman Alm. Daoed Joesoef (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kediaman Alm. Daoed Joesoef (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Daoed Joesoef meninggal dunia pada Selasa (23/1) sekitar pukul 23.55 WIB di Rumah Sakit Medistra Jakarta, setelah sempat menjalani perawatan. Daoed memang mempunyai riwayat penyakit jantung koroner.
ADVERTISEMENT
Pada masa Kabinet Pembangunan III (1978-1983), Presiden Soeharto mempercayakan jabatan Menteri Pendidikan kepada Daoed. Selama menjadi menteri, Daoed terkenal dengan kebijakan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang melarang adanya kegiatan politik di dalam kampus. Menurut Daoed, politik praktis hanya berlangsung di luar kampus, sedangkan tugas mahasiswa adalah belajar.
Meski pernah menjabat menteri pendidikan, latar belakang keilmuan Daoed adalah ilmu ekonomi. Dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus dari UI, dia melanjutkan studi ke Prancis, tepatnya di Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne. Di kampus ternama itu Daoed meraih dua gelar doktor.
Almarhum akan disalatkan sebelum zuhur dan dikebumikan di Pemakaman Taman Giri Taman, Bogor, Jawa Barat.