Fadli Zon Khawatir DPT Ganda Jadi Suara Siluman di Pemilu 2019

14 September 2018 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Koalisi Prabowo-Sandi menyampaikan temuan dugaan 8,1 juta pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Data itu hasil revisi setelah sebelumnya mengklaim mendapati 25 juta pemilih ganda.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mewanti-wanti polemik DPT itu berpotensi menciderai pemilu 2019 mendatang.
"Masalah DPT ini yang jelas ada, jumlahnya itu variatif. Ini menunjukkan bahwa sistem kita itu masih banyak atau masih mudah diintervensi," ujar Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/9)
Fadli khawatir jika masalah DPT ganda tersebut tak segera ditertibkan oleh KPU akan menjadi jalan kecurangan di Pemilu 2019, dalam hal ini suara silmuan karena banyak pemilih terduplikasi.
"Masalah DPT ini adalah pintu masuk kecurangan jadi kecurangan yang telah dipersiapkan secara sistematis terstruktur dan masif dan ini selalu berulang, ini harus kita hentikan supaya demokrasi kita demokrasi yang benar-benar merepresentasikan suara rakyat bukan suara-suara siluman," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Fadli menegaskan DPT seharusnya bisa diselesaikan karena hal tersebut merupakan masalah mendasar terkait kependudukan dan hak pilih warga. Fadli membandingkan situasi di Indonesia dengan India yang menurutnya jauh lebih baik dari Indonesia.
"Kenapa ya, saya juga heran, penanganan masalah ini kan juga penanganan masalah yang paling basic. Informasi yang paling basic tentang kependudukan dan hak pilih. Di India saja, saya ke India tahun 2015, pemilihnya itu 844 juta waktu itu dari 1,2 miliar penduduk, itu enggak ada masalah itu," ungkapnya.
"Tentang DPT, kecurangan pemilu, mereka bisa menghandle dengan baik, masa kita ini sudah di abad 21 enggak mampu, masalah ini kan sudah berkali-kali setiap pemilu selalu ada masalah DPT," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandi melalui ketua DPP PKS Pipin Sopian menyebut ada 8,1 juta pemilih ganda. Angka itu revisi dari angka sebelumnya 25 juta. Data tersebut merupakan dugaan pemilih ganda dalam daftar pemilih sementara (DPS) versi internal Prabowo-Sandi.
“Setelah 100 persen (DPT divalidasi), kami menelusuri dari 185 juta DPT yang dari KPU maka hasilnya 8.145.713 kegandaan ini,” kata Pipin di posko pemenangan PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).