Fadli Zon Sebut Kasus Mahar Sandiaga Uno Hanya Digoreng-digoreng

1 September 2018 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan di Seminar Nasional 'Paradoks Indonesia' di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (1/9,2018). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan di Seminar Nasional 'Paradoks Indonesia' di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (1/9,2018). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menghentikan kasus dugaan mahar cawapres Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS sebesar Rp 500 Miliar. Kasus itu dihentikan karena tidak didapati bukti yang cukup. Waketum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, keputusan Bawaslu menutup kasus tersebut sudah tepat.
ADVERTISEMENT
"Keputusan Bawaslu saya kira sudah cukup jelas. Sudah menutup segara macam hal-hal yang tidak benar," kata Fadli di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Sabtu (1/9).
Menurut Fadli, isu mahar politik itu sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, dalam proses penentuan capres-cawapres semua didasarkan pada proses komunikasi yang berlangsung antar partai koalisi.
"Enggak dia. Tentang mahar-mahar itu tidak pernah ada. Itu digoreng-goreng aja. Seolah-olah ada. Tapi tidak ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyebut kasus dugaan mahar yang dilaporkan LSM Federasi Indonesia Bersatu itu tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada bukti. Pelapor hanya mendasarkan pada cuitan Andi Arief.
Sandiaga Uno di rumah Prabowo, Kamis (30/8). (Foto: Paulina Heras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di rumah Prabowo, Kamis (30/8). (Foto: Paulina Heras/kumparan)
Andi Arief diketahui sudah dua kali dipanggil Bawaslu, tapi mangkir dengan alasan sedang berada di kampung halamannya di Lampung. Padahal, politikus Demokrat itu satu-satunya orang yang bisa menjelaskan benar tidaknya ada mahar, atau hanya pepesan kosong.
ADVERTISEMENT
Andi sempat marah ketika Bawaslu memutuskan kasus ini ditutup. Andi menuding Bawaslu diisi orang-orang yang pemalas dan bermental mandor.