Fadli Zon soal Prabowo Jenderal Kardus: Masalah Sudah Selesai

11 Agustus 2018 5:56 WIB
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sudah dipilih Prabowo Subianto menjadi cawapresnya di Pilpres 2019. Akan tetapi sebelumnya, pemilihan Sandi itu sempat mendapat protes dari Wasekjen Demokrat Andi Arief. Bahkan, Andi menyebut Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus' karena dinilai bersifat transaksional dalam pemilihan cawapresnya.
ADVERTISEMENT
Namun pada akhirnya, Demokrat memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandi menghadapi Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Sehingga, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menilai permasalahan tersebut telah usai.
“Itu semua sudah selesai. Saya kira kita sudah kuat, sudah kokoh. Demokrat juga tadi menyampaikan kalau ada sedikit bengkok kita luruskan kembali. Dan kita solid mendukung pasangan yang kita usung bersama,” kata Fadli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (11/8).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Ke depan, lanjut Fadli, komunikasi yang terjalin antar parpol koalisi adalah komunikasi yang formal. Sehingga tidak akan ada lagi isu-isu yang menganggu Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Untuk itu, Fadli menekankan saat ini sudah tidak ada lagi masalah dengan Andi Arief.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada (lagi masalah dengan Andi Arief). Itu (isu Jenderal Kardus) juga tidak menjadi suatu (masalah)," ucap Fadli.
Sebelumnya Wasekjen Demokrat Andi Arief pada Kamis (9/8) malam membuat cuitan yang menunjukkan kemarahan pada Prabowo Subianto. Cuitan itu yang menyebut Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus' itu dibuat sebelum Demokrat memutuskan mendukung Prabowo pada Jumat (10/8) pagi melalui sidang majelis tinggi partai.
Namun, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tidak menanggapi cuitan itu secara reaktif. Muzani menganggap hal itu hanya dinamika politik biasa.