Fahri Hamzah Anggap Debat Pilpres Perdana Cuma Bohong-bohongan

18 Januari 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah saat berada dalam acara Reuni 212  membersihkan lokasi sekitaran Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah saat berada dalam acara Reuni 212 membersihkan lokasi sekitaran Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyesalkan format debat pilpres yang menurutnya tak maksimal menggali kapasitas seorang calon pemimpin negara. Fahri menyinggung kisi-kisi yang sudah diberikan sebelumnya oleh KPU.
ADVERTISEMENT
"Jadi orang udah ngambil, oh giliran A tinggal ngecek di kisi kisi, kemarin saya jawab apa yah begitu dibaca pertanyaannya orang itu baca dari tabletnya capresnya itu," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/1)
"Jadi ini cuma bohong bohongan di sana baca di sini baca. Lalu debatnya di mana? Debatnya enggak ada," imbuhnya.
Eks Aktivis 98 itu menjelaskan, menurutnya debat kemarin malam terlihat konyol. Debat yang seharusnya beradu argumen tak terlihat.
"Itu artinya argumen yang keluar dari mulut secara spontan. Biasanya kalau ada panelis, penelisnya juga berdebat dengan salah seorang calon," tuturnya.
Bagi Fahri, capres-cawapres ketika ditanya seharusnya tak boleh bergantung pada orang lain. Dengan adanya kisi-kisi oleh KPU dalam debat perdana ini menurut Fahri apa yang diundi oleh moderator saat debat kemarin hanyalah sandiwara.
ADVERTISEMENT
"Seolah-olah diundi ya kan, wah silahkan diambil amplop nomor A dibuka padahal sudah dikasih bocoran, ngapain," ketus Fahri.
Fahri meminta mekanisme debat perdana tadi malam tak diteruskan dalam debat-debat selanjutnya. Pun, menurut Fahri, debat nanti tak perlu memakai tim pendukung yang banyak lalu membawa bendera dan sebagainya, karena biaya pengamanan menurut Fahri cukup menguras APBN.
"Itu enggak usah ya cukup di studio yang datang itu boleh nanti timses sebelah sana 10 dari sini 10. Enggak usah pake yel yel segala macem duduk saja di situ, biar rakyat yang di rumah yang menarik yang menonton," tegas Fahri.