Fahri Hamzah Bertemu Mbah Moen, Tak Bicara soal Pilpres

12 Maret 2019 9:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah sambangi ulama kharismatik asal Rembang, KH Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen, Senin (11/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah sambangi ulama kharismatik asal Rembang, KH Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen, Senin (11/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menyambangi ulama kharismatik asal Rembang, Kiai Haji Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen pada Senin (11/3) kemarin. Kunjungan Fahri berlangsung secara tertutup dengan didampingi salah satu putra Mbah Moen, Majid Kamil MZ.
ADVERTISEMENT
Isi pertemuan itu diungkapkan Gus Kamil, sapaan Majid Kamil MZ. Kamil mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu, Fahri banyak bertanya tentang sejarah politik dunia kepada Mbah Moen.
“Dia datang jam 2 (14.00) sampai jam 4 lah (16.00). Memang lama kok, dan berguru saja,” kata Kamil saat dihubungi kumparan, Selasa (12/3).
Menurut Kamil, dalam pertemuan itu, sedikit sekali pembicaraan menyangkut dengan Pilpres 2019. Meski diketahui, baik Fahri Hamzah dan Mbah Moen mendukung pasangan calon yang berbeda.
“Tidak ada politik. Ya kalaupun ada, hanya sedikit saja. Dia (Fahri Hamzah) tidak sama sekali menyindir siapapun dalam obrolan kemarin. Hanya membahas politik Indonesia dulu dan dunia, di Eropa, Spanyol,” kata Kamil.
ADVERTISEMENT
Sang ulama kharismatik ini memang terkenal dengan wawasannya terhadap dunia yang begitu luas dan daya ingatnya yang masih tajam meski telah berusia 91 tahun.
Selain berbicara tentang politik dunia, lanjut Kamil, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang itu juga berbincang tentang keluarga Fahri Hamzah.
“Abah (Mbah Moen) ternyata kenal dengan kakek-kakeknya dia. Jadi ya ngobrolnya seputar itu saja,” kata Ketua DPRD Rembang ini.
Disinggung lagi apakah Fahri Hamzah sempat membahas salah satu paslon capres-cawapres, Kamil secara tegas menampik.
“Tidak ada. Kelihatannya nggak menyindir-nyindir yang sekiranya lawannya atau apa enggak,” ujar dia.
“Artinya kita kan tahu, Fahri seperti apa, dia dengan PKS juga seperti apa, dia juga enggak lagi nyalon. Jadi saya rasa tidak ada (pembicaraan tentang pilpres). Berguru saja lah,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang terjadi di kediaman Mbah Moen, kata Kamil, adalah bukti bahwa meski berbeda pilihan politik, Mbah Moen selalu bersikap bijaksana kepada siapapun.
“Artinya kita tahu, abah itu memilih siapa, dia (Fahri Hamzah) memilih siapa. Kan membuktikan, abah tetap memberikan kesejukan sebagai ulama dan mau menerima siapapun,” katanya.
Kamil pun berharap sikap Mbah Moen itu dapat ditiru oleh para ulama maupun politikus tanah air lainnya. Sebab, dengan perbedaan, Mbah Moen tetap bisa memberikan rasa adem, kesejukan, dan tidak pernah menjelekkan orang.
"Sekarang kan politiknya menyerang, Mbah Moen kan tidak, Itulah contoh bahwa Mbah Maimoen itu, simbol dari seseorang yang netral, seseorang yang bisa membawa politik ini adem, damai," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Kamil juga mengapresiasi sikap Fahri Hamzah yang meski berbeda pilihan politik tapi tetap mau sowan ke Mbah Moen.
Sikap Fahri itu, kata Kamil, tak seperti Fadli Zon yang beberapa lalu membuat puisi kontroversial yang dinilai banyak pihak menghina sang Ketua Dewan Syuro PPP itu.
“Artinya ini contoh baik, tidak seperti si Fadli Zon yang katanya mau nemui, mana itu nyatanya tidak,” kata Kamil.
Kamil menyebut, dalam perbincangan itu Fahri juga memberikan empat buah buku karangannya kepada Mbah Moen. Empat buku tersebut berjudul Kemana Ujung Century, Demokrasi Transisi Korupsi, Negara BUMN dan Kesejahteraan Rakyat, serta Negara Pasar dan Rakyat.