Fahri Hamzah Imbau Kedua Paslon Tampil Tanpa Teks di Debat Kedua

21 Januari 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta KPU mengevaluasi mekanisme debat pilpres pertama, mulai dari isu yang dibahas hingga durasi berbicara paslon. Menurut Fahri, cukup tema debat saja yang dibocorkan, bukan kisi-kisi pertanyaan.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, KPU untuk debat kedua, telah sepakat untuk tidak memberikan kisi kisi debat kepada paslon.
"Tidak boleh adalagi dokumen apa pun dibocorkan," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/1)
Fahri melanjutkan, lebih baik paslon capres cawapres hadir dalam forum debat dengan tidak membawa catatan apa pun. Menurut dia, pidato tanpa teks akan lebih menampilkan kemampuan masing-masing paslon.
"Yang lain itu tanpa teks, tanpa kertas dua-duanya duduk di situ. Kalau mau bikin panelis lebih dari satu oke, satu pun oke lalu kemudian panelis ini berdialog dengan masing-masing kandidat. Sekali lagi itu tanpa teks," ucap Fahri.
"KPU harus segera ambil keputusan, dua kandidat tanpa teks, tanpa tulisan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, Fahri juga menyoroti durasi berbicara paslon yang menurut Fahri terlalu sedikit. Sebab, menurut Fahri, debat adalah soal memilih pemimpin, oleh karena itu, kandidat harus diberi waktu untuk berdialog sebebas mungkin.
"Dikasih waktu lebih panjang jangan waktu dua menit. Waktu satu menit itu cerdas cermat itu, bukan pola memilih pemimpin. Itu pola ujian kenaikan kelas atau lomba 17 Agustus," imbuh Fahri.
Lebih jauh, Fahri mengimbau para kandidat agar memberikan alternatif solusi permasalahan bangsa. Sebab, itulah yang diperlukan calon pemimpin bukan menghafal jawaban yang sudah disiapkan.
"Milih presiden kita pengin lihat emosinya, nalarnya, daya ingatnya, kemampuannya untuk menjabarkan persoalan secara konseptual," pungkas Fahri.
Untuk diketahui, debat kedua akan dilaksanakan pada 17 februari 2019. Debat akan bertema masalah energi, pangan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT