Fahri Hamzah Ingatkan Jokowi Agar Tak Obral Janji

6 Maret 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah (tengah) dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon (kanan) di Rutan Cipinang. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah (tengah) dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon (kanan) di Rutan Cipinang. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 01 Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara konvensi rakyat tanggal 24 Februari lalu berjanji menambah program kartu yang membantu masyarakat. Antara lain yang menjadi perbincangan kartu bagi mereka yang belum bekerja.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai program Kartu Prakerja tersebut bagian janji yang tidak masuk akal. Menurutnya, Kartu Prakerja itu hanya sebatas kepentingan kampanye.
"Terkait kartu itu sama, itu kan efek kampanye semua. Itu kan bukan program yang masuk akal," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).
Fahri menuturkan, di periode kedua nanti jika Jokowi berkuasa program ini akan sulit dijalankan, mengingat adanya keterbatasan anggaran negara.
"Enggak ada duitnya. Nah, makanya jangan janji lagi. Saya khawatirnya dengan cara seperti ini Presiden akan menjanjikan semua hal," ujar dia.
Lebih lanjut, Fahri mengatakan angka pengangguran di Indonesia sudah sangat tinggi. Menurutnya, program yang paling tepat untuk menekan angka tersebut yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya kan sekarang pertumbuhan ekonomi kita tidak bergerak dalam pada itu karena teknologi digital semakin berkembang katanya tiap pertumbuhan teknologi digital termasuk yang dibangga-banggakan unicorn-unicorn itu, itu justru musuh bagi lapangan kerja karena berkembangnya teknologi yang tak membutuhkan tenaga manusia," jelasnya.
Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) itu menilai saat ini pemerintah memiliki banyak pekerjaan yang lebih penting, daripada menjalankan program pemberian gaji kepada pengangguran. Ia mencontohkan seperti pembangunan daerah terdampak bencana seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah yang hingga saat ini belum jelas.
"Uangnya enggak ada, lurah apa namanya kepala desa udah dijanjiin naik gajinya ditarik lagi. Itu korban gempa enggak dibangun masih tinggal di tenda, udah hampir setahun nih," tandas Fahri.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, tidak semua pengangguran akan menerima Kartu Prakerja. Hanya lulusan SMA atau perguruan tinggi yang akan diberikan kartu tersebut.
"Bagi yang belum bisa bekerja sementara dibantu honor dengan identitas kartu tersebut. Nah, honor ini tentu sampai dia bekerja dan akan dicek nanti progresnya oleh pemerintah. Kenapa belum bekerja dan lain-lain. Akan dibantu disalurkan ke perusahaan perusahaan," kata Karding, Senin (4/3).
"Jadi kemudian orang-orang tidak lagi khawatir tidak terserap di dunia usaha dan paling tidak honor yang ada bisa eksis kesehariannya sambil dia mencari kerja," sambungnya.
Bentuk dan besaran honor saat ini masih digodok.