Fahri Hamzah soal Pose 1 Jari di IMF-WB: Rasa Partisan Kabinet Tinggi

18 Oktober 2018 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani diduga mengarahkan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim berpose satu jari saat sesi foto bersama. Kejadian itu lantas dilaporkan Timses Bidang Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Bawaslu lantaran dianggap berkampanye di forum internasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, apa yang dilakukan Luhut dan Sri Mulyani itu hanya sebuah candaan. Selain itu, pose satu jari tersebut tidak memberikan dampak.
“Saya kira becandalah itu ya, dan enggak ada efeknya juga itu sih. Lagarde itu kan enggak paham juga apa yang terjadi sebenarnya,” kata Fahri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10).
“Jadi warning-lah begitu. Tapi kalau kemudian tangan-tangan, becanda kemarin,” jelasnya.
Pose satu jari Luhut dan Sri Mulyani dinilai sebagian orang sebagai bentuk kampanye. Sebab pose satu jari itu identik dengan nomor urut capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di rangkul Christine Legarde saat berjalan meninggalkan Hall BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di rangkul Christine Legarde saat berjalan meninggalkan Hall BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Meski begitu, kata Fahri, mestinya ada sebuah peringatan terhadap orang-orang yang duduk di kabinet Jokowi. Terlebih ia menilai para menteri Jokowi terlihat begitu partisan yang seharusnya hal itu tidak boleh terjadi. Fahri menilai dalam menjalankan roda pemerintahan sebaiknya partisan tidak ada.
ADVERTISEMENT
“Harus ada warning, karena rasa partisan kabinetnya ini agak tinggi. Waktu pendaftaran ke KPU datang semua (menteri Jokowi). Ini direksi-direksi BUMN nge-Twitt dengan hastag Jokowi dua periode, itu yang begitu-begitu kan harus diwaspadai dong, sebab rasanya kan enggak enak,” ujar Fahri.