Fahri Kritik Jokowi Pilkada Jadi Libur Nasional, Ngabalin Protes

26 Juni 2018 19:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah meneken Keppres No 15 Tahun 2018 tentang libur nasional di Pilkada 2018. Ternyata tak semua orang setuju dengan kebijakan Presiden Joko Widodo tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri mengkritik pemerintah karena menetapkan 27 Juli 2018 sebagai hari libur nasional. Fahri menegaskan seharusnya hari libur hanya untuk daerah yang memang menggelar pilkada saja.
"Mungkin begitu juga kritik kepada bapak presiden itu, dia kurang independen dengan surat-surat yang dia teken itu. Bahkan dia pernah mengatakan dia enggak tahu, dia enggak baca yang dia teken. Sehingga memang antara kebijakan, keputusan yang ada itu nampak tidak konsisten," kata Fahri Hamzah di Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Selasa (26/6).
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
"Saya termasuk yang kurang setuju. Masa pilkadanya di Papua, orang Aceh harus libur. Lah urusannya apa? Harusnya libur itu di tempat yang terkena pilkada aja. Republik ini panjang," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Fahri lalu menyindir keputusan Jokowi tersebut. "Nanti kalau begitu nanti, pilkada kepala desa di kampung saya nanti semua orang minta libur juga. Janganlah begitu-begitu," ucap Fahri.
Di kesempatan yang berbeda, kritik Fahri Hamzah langsung direspons Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin menegaskan libur nasional pilkada itu bukan hanya terjadi tahun ini saja.
"Orang 2015 libur nasional, 2017 ada libur nasional. Kemudian yang kedua memang betul pilkada itu ada di beberapa titik, ada yang tanya kenapa seluruhnya libur nasional, kenapa tidak hanya di daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada?" tegas Ngabalin.
"Ada di Jakarta tapi dia milihnya di Makassar. Terus dia harus tinggalkan pekerjaannya di sini, kemudian pergi ke sana? Di situlah maka presiden memberikan kesempatan dan ruang yang cukup agar masyarakat itu mendapatkan hak yang sama, ruang yang sama menggunakan hak pilihnya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Ngabalin pun meminta agar Fahri berpikir positif. Soal libur nasional, Ngabalin menerangkan telah bicara kepada Jokowi.
"Cukup lama, ngobrol tentang itu. Saya juga tanya kemudian beliau menyampaikan, memberikan arahan makanya saya sampaikan ke teman-teman," tegas Ngabalin.