news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fasilitas Posko Mudik di Subang: dari Pijat Gratis hingga Atraksi Seni

21 Juni 2018 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebuah kantor KKP di desa Sukamandi disulap oleh Korlantas menjadi kompleks peristirahatan pemudik motor. Di sana berdiri beberapa tenda yang difungsikan sebagai pos kesehatan, bengkel, pengisian bahan bakar bahkan pijat tunanetra.
ADVERTISEMENT
Slamet, adalah salah satu pemudik asal Pekalongan yang memilih beristirahat di tempat ini. Ia berangkat dari kampung halamannya pada pukul 06.00 WIB. Pada pukul 14.00 WIB ia sudah sampai di kawasan Sukamandi.
“Enak kalau ada tempat istirahat begini, jalan jadi santai gitu, jadi enggak tertekan,” katanya ketika ditemui di Posko Mudik Roda Dua, Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat pada Kamis (21/6).
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Ia sendiri mencicipi pijat tuna netra bersama istrinya, Ros. Seusai pijat, Slamet memilih merebahkan diri di bawah pohon di pelataran Posko tersebut.
“Di sini saja lah, adem,” kata Slamet sambil terkekeh. Ia kemudian kembali jalan menuju Grogol, Jakarta Barat pada pukul 15.30 WIB.
Para pemijat di sini pun merupakan para terapis yang sehari-hari bekerja sebagai terapis Go-Life. Ada 2 pemijat tunanetra, dan 1 orang kordinator mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami kerjanya 8 jam, ada waktu kami istirahat, ketika siang gini biasanya sepi. Bisa 10-15 yang kami pijat dalam sehari,” ucap Yanto, pemijat Tuna netra yang berasal dari Bandung.
Hal lain dirasakan oleh Suyanti. Ia merupakan pemudik asal Tegal yang juga singgah sejenak di posko tersebut. Suyanti, mudik bersama suami dan kedua anaknya.
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Yang menarik adalah, Suyanti mempersilakan kedua anaknya untuk ikut dalam tarian khas Subang, Sisingaan. Kedua anak Suyanti pun segera naik ke sebuah patung gabungan antara Singa dan Elang.
Ketika musik mengalun, para pemuda pun mengarak kedua anak Suyanti tersebut. Bahkan Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombespol Prahoro tak kuasa menahan diri mendengar alunan musik.
ADVERTISEMENT
“Ini gimana ketukan tarinya, saya juga ingin menari,” ucap Prahoro kepada para penari Sisingaan.
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik Motor padati Posko Mudik di Subang (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Lengkapnya fasilitas ini pun membuat Prahoro tak henti-hentinya mengimbau pemudik untuk singgah di posko mudik ini melepaskan rasa lelah mereka sejenak.
“Ada 4 posko di Pantura ini, semua dikelola oleh Korlantas. Untuk itu jangan ragu untuk singgah, jangan dipaksakan untuk perjalanan jauh. Posko ini kami masih buka sampai nanti tanggal 24,” pungkas Prahoro.