Firdaus, Sang Juru Rawat Gulungan Film di Sinematik Indonesia

29 Maret 2019 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firdaus memeriksa kondisi film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Firdaus memeriksa kondisi film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Udara lembab dan suara mesin pendingin ruangan selalu menyertai keseharian Firdaus (47) dalam menjalani pekerjaannya sebagai satu-satunya juru rawat film di Sinematik Indonesia. Sejak tahun 1996 Ia mengabdikan diri sebagai perawat film, Firdaus bertugas merawat dan membersihkan semua roll film yang ada di Sinematik Indonesia, mulai dari film lama tahun 1930 an sampai film tahun 2000 an. Ukuran filmnya pun beragam, mulai dari 16mm hingga 35mm.
ADVERTISEMENT
Disinilah kepingan ingatan perfilman Indonesia terdahulu "berhenti". Terdokumentasi rapi dalam gulungan rol seluloid yang ditata dan dirawat. Di ruang yang kelembapan dan suhunya benar-benar dijaga ini, ribuan file film seluloid disimpan.
Meskipun penghasilannya tak seberapa, tapi Ia mengaku senang menjalani pekerjaannya. Untuk menjalankan profesinya, Firdaus harus berkutat dengan cairan kimia hampir di setiap harinya, hal ini dikarenakan cairan kimia dibutuhkan untuk membersihkan gulungan-gulungan film dari jamur yang tak jarang membuatnya terbatuk-batuk dan sesak nafas.
Alat menggulung film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Suasana di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Firdaus (kiri) menjelaskan sejarah Sinematik Indonesia kepada mahasiswa. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk mengusir rasa sepi terkadang Ia ditemani film 'Lupus' yang Ia putar melalui mesin Laser Disk (LD) dan Ia tonton melalui pantulan mesin film sambil membersihkan film.
Ruangan penyimpanan file seluloid film yang bergaya vintage ini tepat berada di basement Gedung Pertunjukan Usmar Ismail. Suhu ruangan yang tetap dijaga ini berkisar pada 9 derajat celcius - 12 derajat celcius, dan kelembabannya selalu dijaga, tidak boleh berada di atas 56 derajat. Karena akan berpengaruh pada emulsi film-film seluloid.
ADVERTISEMENT
Kemajuan film tidak lepas dari sejarah dan sosok-sosok berpengaruh di belakangnya, meski tak jarang sebagian dari kita kurang menyadarinya, salah satunya adalah Firdaus (47), sosok yang berjasa dalam menjaga kualitas gulungan-gulungan film agar penikmat film masih bisa menyaksikan pemutaran film dengan baik. Selamat Hari Film Nasional 2019.
Gulungan film 'Kebun Raya' di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Firdaus menonton laser disk lewat pantulan mesin film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Firdaus membawa film dari gudang untuk dibersihkan di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Firdaus menunjukan koleksi poster kepada pengunjung di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Firdaus mengambil film dari gudang di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Firdaus membuka film Sinematik Indonesia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Firdaus memeriksa kondisi film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Firdaus memeriksa koleksi gulungan film yang ada di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Firdaus mencoba memutar film di Sinematik Indonesia, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan