Firli Tegaskan Pertemuan dengan Megawati Tak Terkait soal Capim

12 September 2019 23:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Irjen Firli Bahuri menegaskan pertemuannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak ada hubungannya dengan pencalonannya sebagai capim KPK. Saat itu, Firli juga bertemu dengan Wakabareskrim Antam Novambar.
ADVERTISEMENT
"Saya ketemu Pak Antam betul, di saat itu juga ada Ibu Megawati," tegas Firli usai fit and proper test di DPR RI, Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
"Ndak (ada hubungannya dengan pencalonan). Saya tidak ingin bicara itu, yang pasti saya daftar pimpinan KPK murni karena keinginan pribadi. Saya tidak dipaksa oleh orang lain," imbuhnya.
Firli menjelaskan, saat itu ia diajak untuk membahas penanganan sebuah kasus. Perkara itu, kata Firli, tidak ada kaitannya dengan kasus yang ditangani KPK.
"Saya diajak Wakabareskrim (Antam) membicarakan koordinasi penanganan perkara dan makan malam. Kan penanganan perkara ada koordinasi supervisi, itu kan. Jadi tidak ada kaitan perkara yang ditangani KPK, tidak ada," kata dia.
Pertemuan tersebut sempat ditanyakan dalam fit and proper test. Dalam tes itu, Firli mengakui ada pertemuan antara dirinya dengan Antam dan Megawati. Menurutnya, saat itu Megawati hadir sebagai individu dan tidak mewakili partainya.
ADVERTISEMENT
Firli juga bercerita, ia dikenal dekat dengan almarhum suami Megawati, Taufiq Kiemas. Namun, menurutnya, hal itu tidak mempengaruhi pencalonannya sama sekali.
"Karena almarhum suami beliau selalu intens dengan saya sejak saya pangkat letnan satu. Saya kira apa yang saya sampaikan sudah saya clear," pungkas Firli saat fit and proper test.
Tudingan tersebut juga sempat dilontarkan oleh KPK dalam konferensi pers-nya, Rabu (11/9). KPK menduga, ada 4 pertemuan Firli yang melanggar etik berat.
"Pada 1 November 2018 malam hari, di sebuah hotel di Jakarta, yaitu: Saudara F bertemu dengan seseorang pimpinan partai politik," ujar penasihat KPK, Mohammad Tsani Annafari, dalam konferensi pers di kantornya.