Firman Anak Bomber Gereja Tak Pernah Marah dan Membalas Pukulan

15 Mei 2018 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga bomber tiga gereja Surabaya. (Foto: Dok. Polda Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga bomber tiga gereja Surabaya. (Foto: Dok. Polda Jatim)
ADVERTISEMENT
Firman Halim (16) (di foto atas menggunakan kemeja batik lengan panjang berwarna ungu), anak kedua bomber gereja di Surabaya, Dita Oepriarto dan Puji Kuswati, dikenal sebagai anak yang baik. Untuk ukuran anak remaja, emosinya terkendali. Dia jarang terlihat marah, apalagi terlibat perkelahian.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah tempat Firman bersekolah, Ari Sutikno, kepada kumparan, Selasa (15/5). Bersama wali kelasnya Hafidatur Romla, sang kepsek memastikan Firman adalah anak yang baik.
“Saya tidak melihat ananda berperilaku kasar. Dalam penilaian saya selama tiga tahun, dia tidak pernah membalas pukulan atau bahkan memukul temannya,” kata Ari.
SMP anak bomber gereja sekolah (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SMP anak bomber gereja sekolah (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
Bahkan, Firman dikenal sebagai sosok pelindung bagi teman-temannya. Tak sedikit pun guru-guru di sekolah melihat Firman marah atau membangkang.
“Sosok orang pemarah tidak ada dalam dirinya. dia murid luar biasa yang menjadi pelindung teman-temannya,” tambahnya.
Firman di sekolah pernah jadi ketua IPM semacam OSIS di sekolah. Dia juga sering jadi pemimpin upacara. Tak hanya itu, Firman juga pernah jadi juara dua kejuaraan bela diri Tapak Suci di tingkat Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Hafidatur Romla, wali kelas Firman di sekolah, menambahkan bahwa tak ada perbedaan mencolok antara Firman dan teman-temannya. Bahkan anak yang ke sekolah menggunakan sepeda onthel itu banyak peduli dengan rekan-rekannya di kelas.
SMP anak bomber gereja sekolah (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SMP anak bomber gereja sekolah (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
Karena itu, pihak sekolah kaget ketika mendengar kabar Firman jadi salah seorang terduga pelaku bom bunuh diri yang Gereja Santa Maria. Firman saat itu menggunakan sepeda motor bersama kakaknya Yusuf Fadhil meledakkan diri di tengah kerumunan orang di gerbang gereja.
Sebelum aksi bunuh diri, Firman sempat terlihat oleh tetangga menangis usai salat magrib. Belum diketahui apa alasan tangisan tersebut.
Keluarga Pelaku Teror  (Foto: Sabryna Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Pelaku Teror (Foto: Sabryna Muviola/kumparan)