Forum Santri Indonesia Dukung Jokowi-Ma'ruf: Kinerjanya On The Track
PerbesarADVERTISEMENT
Forum Santri Indonesia (FSI) mendeklarasikan dukungan kepada paslon Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Ketua Dewan Pembina FSI Rokhmin Dahuri menuturkan, alasan dukungan diberikan karena Jokowi mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi makro Indonesia. Selain itu, Jokowi dianggap mampu mengurangi angka kemiskinan dengan signifikan.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan dan kinerja Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla 4-5 tahun ini sudah on the track dari segi makro ekonomi. Alhamdulliah kita dalam sejarah bangsa baru tahun lalu Indonesia masuk dalam negara yang diberi status dengan pendapatan domestik bruto 1.2 triliun dollar Amerika baru pertama kali. Ekonomi kita sekarang 16 persen di dunia," kata Rokhmin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/12).
Menurutnya, Jokowi menorehkan prestasi karena bisa memangkas angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen. Padahal di periode 1970-an, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 60 persen.
"Dalam sejarah republik, baru pertama kali di zaman Pak Jokowi tingkat kemiskinan itu di bawah 10 persen, yaitu 9,8 persen. Kita ingat bahwa tahun 1970 rakyat kita miskin itu 60 persen. Jadi dari 60 persen ke 9,8 persen dalam bahasa Syharininya sesuatu banget," lanjutnya.
PerbesarDalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh para santri. Ia menuturkan santri di Indonesia memiliki jumlah yang banyak, sehingga suara santri diperebutkan dalam pemilihan presiden.
ADVERTISEMENT
"Saya ucapkan terima kasih kepada mereka karena telah mendukung saya. Seperti diketahui, santri itu tidak kecil jumlahnya, banyak. Pesantrennya saja banyak dan sekarang jadi rebutan ya santri ini. Kami sangat berbahagia karena mendapat dukungan forum santri Indonesia," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga mengajak para santri untuk membantu menjaga kesatuan bangsa. Ia ingin agar santri dapat saling bekerja sama mengatasi upaya beberapa pihak yang ingin memecah belah bangsa.
"Saya mengajak forum santri untuk bersama-sama menjaga NKRI dan keutuhan bangsa dari upaya-upaya yang ingin merusak kesepakatan. Jangan sampai ada upaya merusak kesepakatan yang dirintis, ditetapkan oleh pendiri bangsa ini. Ini penting supaya tidak terjadi perpecahan karena itu kita jaga bersama," tutupnya.