Foto: Demo Tolak RUU Ekstradisi Kembali Digelar di Hong Kong

Ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Ribuan pengunjuk rasa kembali melancarkan aksi demonstrasi di Hong Kong, Minggu (7/7) sore. Kali ini, massa berunjuk rasa dengan membuat long march dari stasiun kereta api di Kowloon hingga pusat perbelanjaan Tsim Sha Tsui.

Ribuan demonstran tersebut masih memiliki tujuan yang sama, yakni mendesak pemerintah agar tidak meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. RUU itu memungkinkan pelaku kejahatan di Hong Kong untuk diadili di China.

Ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Dilansir dari Reuters, Senin (8/7) penyelenggara unjuk rasa mengklaim terdapat 230.000 orang yang ikut demo di Kowloon. Sementara polisi mengatakan jumlah itu tak benar, hanya ada 56.000 orang ikut serta.

Demo pada Minggu selesai sekitar pukul 19.30 waktu setempat, sebagian besar massa telah membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.

Namun, malam harinya beberapa orang terlihat berkumpul kembali dan berbaris di wilayah Mong Kok. Massa kemudian memblokir arus lintas sehingga membuat kawasan yang padat kendaraan tersebut menjadi tersendat.

Polisi berjaga disekitar lokasi demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Demonstran menggunakan payung sebagai tameng saat melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Polisi berjaga saat ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Demonstran bersembunyi dibalik payung saat melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Salah seorang demonstran membawa topeng saat melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang ekstradisi di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Polisi berusaha memukul mundur demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Polisi memukul mundur ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Ribuan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Polisi berusaha membubarkan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: EUTERS/Tyrone Siu

Polisi anti huru hara membubarkan para demonstran yang melakukan demo di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Polisi anti huru hara mengamankan demonstran yang melakukan demo di distrik pariwisata Hong Kong, Nathan Road dekat Mongkok, China (7/7). Foto: REUTERS/Thomas Peter

Polisi mengamankan demonstran yang melakukan demo menolak Undang-undang Ekstradisi di Nathan Road dekat Mongkok, Hong Kong, China (7/7). Foto: REUTERS/Tyrone Siu