Foto: Kondisi Pengungsi Bencana Banjir Bandang Sentani
ADVERTISEMENT
Banjir bandang menghantam Sentani dan wilayah sekitarnya di Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu (16/3) malam. Hujan akibat cuaca yang ekstrem pada malam itu menjadi bencana bagi masyarakat bumi Papua.
ADVERTISEMENT
Tiga daerah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang tersebut, yakni Distrik Waibu , Sentani, dan Sentani Timur. Ratusan rumah hancur dan tertimbun tanah longsor.
Total korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi sampai Kamis sore ini sebanyak 109 orang.
Warga yang selamat dari bencana langsung dievakuasi ke tempat pengungsian. Salah satu ruangan kantor Bupati Jayapura, Sentani, telah dijadikan tempat penampungan warga yang rumahnya hancur akibat banjir.
Selain itu, beberapa keluarga yang berasal dari Kampung Harapan tersebut mendirikan tenda di perbukitan guna menghindari banjir bandang susulan.
Hingga hari kelima pasca kejadian, jumlah pengungsi semakin bertambah. Dilansir dari Antara sedikitnya terdapat 11.156 jiwa yang tersebar di sejumlah posko pengungsian.
Bantuan menuju ke Sentani terus mengalir. Dari dana sampai kebutuhan utama seperti pangan dan sandang terus disalurkan untuk ribuan pengungsi. Sejumlah relawan juga telah menjadi juru masak di dapur umum posko pengungsian.
ADVERTISEMENT
Menurut Humas Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura, Dodi Simbodo, kebutuhan yang sangat diperlukan adalah selimut, tenda dan air bersih. Kebutuhan seperti selimut dan tenda guna untuk melindungi pengungsi dari cuaca yang masih rentan hujan di sana.
Selain selimut dan tenda, pengungsi juga membutuhkan air bersih. Karena mendistribusi air bersih sangat sulit, karena faktor akses dan infrastruktur yang terhambat akibat bencana.
ADVERTISEMENT