Foto: Melihat Beragam Tradisi Usai Lebaran di Nusantara
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Raya Idul Fitri menjadi hajatan besar bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah pemeluk Islam. Tradisi-tradisinya pun beragam, bukan hanya mudik dan bersilaturahmi saja, sejumlah kota di Indonesia memiliki berbagai tradisi usai Lebaran.
ADVERTISEMENT
Menyambut bulan syawal ini, berbagai tradisi usai Lebaran diselenggarakan sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa.
1. Lebaran Mandura di Palu, Sulawesi Tengah
Lebaran mandura merupakan tradisi masyarakat setempat yang dilaksanakan setelah menjalani enam hari puasa Syawal dan diyakini telah ada sejak abad ke-18. Warga mengangkat 'mandura' (makanan khas berbahan ketan) ke dalam masjid usai diarak keliling kota pada gelaran tradisi lebaran mandura.
Dilanjutkan dengan perayaan Festival Kampung Baru. Festival ini digelar pada setiap tujuh hari setelah Idul Fitri itu berlangsung tiga hari dan menyajikan aneka kuliner, pentas seni, dan budaya setempat yang didominasi oleh tradisi Islam.
2. Tradisi Kenduri di Boyolali, Jawa Tengah
Sepekan setelah Idul Fitri, warga setempat menggelar tradisi kenduri ketupat syawalan bersama yang bertujuan untuk mempererat kebersamaan.
ADVERTISEMENT
3. Lebaran Ketupat di Durenan, Trenggalek, Jawa Timur
Perayaan lebaran ketupat pada H+8 Hari Raya Idul Fitri yang ditandai dengan sajian makanan ketupat gratis ini telah menjadi wisata religi tahunan yang diikuti ribuan warga setempat, termasuk wisatawan domestik luar daerah.
4. Lebaran Topat di Lombok Barat, NTB
Di Lombok, usai hari raya Lebaran masyarakat Sasak Lombok melaksanakan Tradisi Lebaran Topat (ketupat). Tradisi ini dilaksanakan tujuh hari setelah Idul Fitri yang diisi dengan kegiatan begibung (makan bersama), silaturahmi ke sanak saudara, ziarah makam serta berlibur ke tempat-tempat wisata.
5. Pesta Lomban di Jepara, Jawa Tengah
Di Jepara, Sejumlah warga mengikuti prosesi Pesta Lomban di Pantai Kartini, Jepara. Pesta Lomban yang diadakan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu merupakan ungkapan syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut.
ADVERTISEMENT