Foto: Melihat Perbedaan Melalui Pameran Fotografi 'Diversity'

21 Maret 2019 15:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pameran foto yang bertajuk 'Diversity' merupakan momen puncak program beasiswa Permata Bank Photo Journalist Grant 2018, di mana pewarta foto terpilih akan mempresentasikan kepada publik proyek foto bertutur yang mereka kerjakan selama pelatihan. Pameran foto tersebut telah dibuka sejak Rabu (20/3) malam di Erasmus Huis, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pameran yang diikuti oleh sembilan peserta penerima beasiswa Permata Photo Journalist Grant 2018 tersebut berlangsung hingga Jumat, 12 April 2019.
Pada beasiswa fotografi tersebut, fotografer kumparan Helmi Afandi mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan tersebut, sekaligus mengerjakan proyek foto bertutur (Photo Story) dalam waktu 3 Bulan.
Dalam proyek foto bertutur tersebut, Helmi menceritakan tentang konflik yang dialami oleh wanita muslim serta bercadar yang memelihara hewan anjing. Wanita tersebut bernama Hesti Sutrisno (39), yang terkenal dan sempat viral pada awal tahun 2018 karena memelihara 11 ekor anjing di rumahnya.
Setelah viral, Hesti mengalami suatu konflik dengan lingkungan di sekitar ia tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan. Lingkungannya mempersekusi Hesti karena ia termasuk wanita muslim yang bercadar dan mempunyai banyak sekali hewan peliharaan anjing. Persekusi tersebut terjadi karena warga yang tinggal dekat rumah Hesti melihat atas pemberitaan tentang dirinya di media dan sosial media.
ADVERTISEMENT
Hesti juga menuai pro dan kontra karena ia memelihara 11 anjing di rumahnya.
Namun, pada akhirnya Hesti dipisahkan dengan 8 anjing lainnya dan hal tersebut mengakibatkan kesedihan yang mendalam bagi Hesti. Hesti mengaku, ia tidak bisa melakukan apa yang ia cintai seperti saat dulu ia bermain bersama dengan anjingnya.
Pameran foto tentang perbedaan yang bertajuk 'Diversity' tersebut diangkat karena bertepatan dengan momentum Pilpres. Perbedaan masyarakat Indonesia seperti Suku, Ras, dan Agama seharusnya tidak dapat dipisahkan hanya karena berbeda pendapat. Sebaliknya, menerima perbedaan dan rasa saling toleransi antar Suku, Ras, dan Agama harus dijaga untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemberian cindermata secara simbolis saat pembukaan pameran fotografi 'Diversity' di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Pewarta foto kumparan, Helmi Afandi berfoto bersama dengan wanita muslim pemilik 11 anjing, Hesti Sutrisno di pameran fotografi 'Diversity' di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: kumparan
Seorang wanita muslim pemilik 11 anjing, Hesti Sutrisno berfoto di samping karya pewarta foto kumparan, Helmi Afandi di pameran fotografi 'Diversity' di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: kumparan
Seorang wanita muslim pemilik 11 anjing, Hesti Sutrisno berbincang dengan pengunjung di pameran fotografi 'Diversity' di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: kumparan
Pewarta foto kumparan, Helmi Afandi berfoto bersama dengan wanita muslim pemilik 11 anjing, Hesti Sutrisno di pameran fotografi 'Diversity'. Foto: kumparan
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengunjung memotret karya pewarta foto Antara Aprillio Akbar pada pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengunjung mengamati karya pewarta foto Antara Aprillio Akbar pada pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengunjung mengamati karya foto yang dipamerkan dalam pameran foto bertema Diversity di Erasmus Huis, Jakarta. Foto: Antara/Wahyu Putro A