Foto: Melihat Wajah Baru Gunung Anak Krakatau

Kondisi Gunung Anak Krakatau. (Foto: Dok. BNPB.)

22 Desember 2018 lalu Gunung Anak Krakatau erupsi dan menyebabkan tsunami Selat Sunda. Aktivitas erupsi membuat bagian dari gunung tersebut hilang.

Selain berkurangnyanya ketinggian, Gunung Anak Krakatau juga diperkirakan kehilangan volume 150 sampai 180 juta meter kubik dan tinggal menyisakan 40 sampai 70 juta meter kubik. Sebelumnya tinggi Gunung Anak Krakatau 338 meter dari permukaan laut, saat ini ketinggian Gunung Anak Krakatau 110 meter dari permukaan laut.

Gunung Anak Krakatau Meletus. (Foto: Dok. BMKG)

Foto udara letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. (Foto: Antara/Nurul Hidayat)

Gambar dari udara kondisi Anak Gunung Krakatau. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)

Nampak wajah baru Gunung Anak Krakatau setalah erupsi, terlihat saat ini Gunung Anak Krakatau tersebut nampak tenang terlihat, tidak ada lagi letupan material abu vulkanik yang keluar dari perut Gunung Anak Krakatau.

Terlihat juga pemandangan cairan warna coklat yang mencolok di sekitar Gunung Anak Krakatau. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar, warna cokelat tersebut adalah hidrosida besi (FeOH3) yang merupakan hasil pelarutan mateial dan liquid yang dikeluarkan oleh kawah.

Situasi Gunung Anak Krakatau, Minggu 13 Januari 2019. (Foto: BNPB)

Situasi Gunung Anak Krakatau, Minggu 13 Januari 2019. (Foto: BNPB)

Situasi Gunung Anak Krakatau, Minggu 13 Januari 2019. (Foto: BNPB)