Foto: Menjaga LPG 3 kg agar Tetap Dipakai Orang Miskin

26 November 2018 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang melakukan sidak pemakaian gas LPG di sejumlah rumah makan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang melakukan sidak pemakaian gas LPG di sejumlah rumah makan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
ADVERTISEMENT
Tim dari PT Pertamina (persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang melakukan sidak untuk mencari rumah makan yang menyalahgunakan LPG.
Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang memasang stiker himbauan pemakaian elpiji 3kg disalah satu rumah makan di Palembang. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang memasang stiker himbauan pemakaian elpiji 3kg disalah satu rumah makan di Palembang. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Banyak pengusaha rumah makan yang masih menggunakan LPG dengan jenis yang tidak sesuai peruntukannya yaitu menggunakan LPG 3 kg.
Tumpukan tabung gas LPG 3kg yang berada disalah satu agen LPG di Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan tabung gas LPG 3kg yang berada disalah satu agen LPG di Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Nelayan mencoba bantuan paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di perairan sungai musi, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Nelayan mencoba bantuan paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di perairan sungai musi, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Penyebab LPG 3 kg tersebut sering langka karena kuota yang telah ditetapkan Pertamina untuk rumah tangga miskin, usaha mikro, dan nelayan kecil disalahgunakan oleh pengusaha rumah makan.
ADVERTISEMENT
Padahal di tabung-tabung baru tercetak seruan "hanya untuk masyarakat miskin" hal tersebut sebenarnya untuk menyindir warga mampu yang masih menggunakan gas tersebut.
Warga memperlihatkan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG)  ukuran tiga kilogram di Depot LPG Pulau Layang, Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga memperlihatkan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran tiga kilogram di Depot LPG Pulau Layang, Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara FOTO/Nova Wahyudi)