Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Foto: Paris Bak Medan Perang dalam Aksi Protes Rompi Kuning
3 Desember 2018 11:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Paris yang digadang sebagai kota paling romantis di dunia pada akhir pekan (1/12) menjadi bak medan perang. Demonstrasi massa menentang kenaikan harga berlangsung ricuh, diwarnai pembakaran dan perusakan.
ADVERTISEMENT
Aksi massa yang menamakan diri "Rompi Kuning" pada Sabtu lalu merupakan yang ketiga setiap akhir pekan sejak 17 November. Menurut Reuters, ada 106 ribu orang turun ke jalan-jalan kota Prancis pada Sabtu, sebanyak 8.000 di antaranya ada di ibu kota Prancis.


Sekitar 5.000 polisi dikerahkan ke Paris untuk mengendalikan massa yang beringas. Polisi menahan lebih dari 265 orang, 100 lainnya terluka dalam bentrok dengan aparat.
Massa berompi kuning itu melakukan perusakan dan pembakaran, menghancurkan mobil-mobil polisi dengan tongkat besi, salah satu yang terparah terjadi di jalan Champs-Elysees. Jendela-jendela toko-toko barang mewah hancur berantakan dipecahkan massa.


Monumen-monumen penting di Paris seperti gerbang Arc de Triomphe dicoret-coret. Massa mendesak Presiden Emmanuel Macron untuk mundur.
ADVERTISEMENT
Kekerasan oleh massa dibalas oleh tembakan gas air mata aparat. Menurut polisi, mereka telah menembakkan 10 ribu gas air mata dan granat kejut.


Protes ini awalnya digalang di sosial media sebelum terwujud dalam aksi turun ke jalan.
Gerakan ini pada dasarnya untuk memprotes kenaikan harga bahan bakar namun meluas menjadi penentangan atas tingginya pajak, minimnya tunjangan pensiun, hingga tingginya angka pengangguran.


Macron telah meminta Kementerian Dalam Negeri untuk memperketat keamanan jelang protes-protes berikutnya. Rencananya dia akan berunding dengan para pemimpin partai dan perwakilan demonstran.


Sementara itu pemerintah Paris telah mengerahkan tim pembersih untuk menghilangkan coretan di tembok-tembok monumen kota.

