Foto: Pigcasso, Babi Afrika Selatan yang Pandai Melukis

23 Februari 2019 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pigcasso saat melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
zoom-in-whitePerbesar
Pigcasso saat melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
ADVERTISEMENT
Pigcasso, seekor babi yang tinggal di Franschhoek, di luar Cape Town, Afrika Selatan. Sekilas Pigcasso sama seperti babi pada umumnya, namun babi tersebut memiliki keahlian melukis.
ADVERTISEMENT
Babi betina tersebut berhasil diselamatkan bersama saudaranya Rosie dari salah satu rumah jagal Afrika Selatan ketika dia baru berusia dua bulan oleh Joanne Lefson.
Pigcasso saat melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Pigcasso saat melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Joanne Lefson merupakan salah satu Juru kampanye kesejahteraan hewan di Afrika Selatan.
Dengan mulutnya Pigcasso menggoreskan kuas diatas kanvas. Tak sedikit karyanya yang dijual di web milik Pigcasso. Harganya pun mulai dari 9.650 Zar atau setara RP 9,6 juta hingga RP 33 juta.
Pigcasso saat berkubang di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Pigcasso menunjukan karyanya di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Selain memiliki web, Pigcasso juga memiliki akun media sosial dan aktif membagikan tingkah lucunya saat melukis.
Pigcasso bahkan memiliki sebuah pameran yang memaerkan karyanya yang berjudul Oink di Cape Town's Victoria and Albert Waterfront.
Mamalia berkaki empat ini bahkan pernah berkolaborasi dengan perusahaan jam ternama yang menggunakan karyanya menjadi edisi khusus Pigcasso.
ADVERTISEMENT
Pigcasso saat melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Pigcasso di Franschhoek, Cape Town, Afrika Selatan. Foto: REUTERS/Sumaya Hisham