Foto: Upaya Indonesia Memerangi Sampah Plastik

3 Desember 2018 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pemulung mengumpulkan barang yang dapat didaur ulang di tempat pembuang sampah akhir di Denpasar. (Foto: Sonny Tumbelaka / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pemulung mengumpulkan barang yang dapat didaur ulang di tempat pembuang sampah akhir di Denpasar. (Foto: Sonny Tumbelaka / AFP)
ADVERTISEMENT
Sampah plastik menjadi permasalahan yang bisa menjadi bom waktu bagi rakyat Indonesia. Jika tidak segera dicari solusinya maka bom waktu tersebut bisa meledak kapan saja.
ADVERTISEMENT
Kesadaran akan tidak membuang sampah sembarangan amatlah sulit bagi warga Indonesia. Akhirnya, warisan untuk generasi masa depan hanyalah dampak dari sampah yang sudah tidak bisa dikontrol lagi.
Sampah plastik menjadi pemandangan yang tidak bisa ditutupi lagi baik di darat maupun di perairan Indonesia. Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton pertahun.
Indonesia menjadi negara nomor dua penyumbang sampah plastik dunia. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan target pengurangan sampah plastik hingga 30 persen dan pengelolaan sebesar 70 persen pada 2025 mendatang.
Salah satunya di Kota Bogor. Pemerintah setempat melarang swalayan menyediakan kantong plastik bagi para warga yang belanja. Hal itu diterapkan dalam Peraturan Wali Kota Bogor No. 61 Tahun 2018 tanggal 23 Juli 2018 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Peraturan wali kota bogor nomor 61 mewajibkan semua tempat belanja modern tak lagi menyediakan kantong plastik. (Foto:  Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peraturan wali kota bogor nomor 61 mewajibkan semua tempat belanja modern tak lagi menyediakan kantong plastik. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, masalah sampah plastik di Indonesia harus segera diatasi. "Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 – 5 milimeter. Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut," kata Susi.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak gerakan dari para aktivis dan pemerintah akan bahayanya sampah plastik yang mencemari alam serta satwa di Indonesia, bahkan untuk manusia juga. Kesadaran untuk bahayanya sampah pelatik terus disuarakan, hingga banyak orang tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan bisa mendaur ulang kembali.
Seekor kuda laut saat membawa korek kuping di perairan Nusa Tenggara Barat. (Foto: Instagram @justinhofman)
zoom-in-whitePerbesar
Seekor kuda laut saat membawa korek kuping di perairan Nusa Tenggara Barat. (Foto: Instagram @justinhofman)
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
Kepala seekor burung camar tertutup kantong plastik saat ingin terbang. (Foto: Claudio Reyes / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala seekor burung camar tertutup kantong plastik saat ingin terbang. (Foto: Claudio Reyes / AFP)
Warga mencari limbah yang dapat didaur ulang di sungai Citarum. (Foto: Timur Matahari / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari limbah yang dapat didaur ulang di sungai Citarum. (Foto: Timur Matahari / AFP)
Pekerja memilah sampah plastik yang dapat didaur ulang di tempat penampungan, Desa Gampong Jawa, Banda Aceh. (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memilah sampah plastik yang dapat didaur ulang di tempat penampungan, Desa Gampong Jawa, Banda Aceh. (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Warga memasukan sampah plastik ke botol minuman bekas dengan menggunakan metode "ecobrick", di Medan. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga memasukan sampah plastik ke botol minuman bekas dengan menggunakan metode "ecobrick", di Medan. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Pusat Daur Ulang Sampah (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Pusat Daur Ulang Sampah (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Pemuda karang taruna mencetak ubin permukaan jalan (paving) berbahan baku dari hasil pembakaran sampah plastik di Pos Pelayanan Teknologi Brumbung+16. (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemuda karang taruna mencetak ubin permukaan jalan (paving) berbahan baku dari hasil pembakaran sampah plastik di Pos Pelayanan Teknologi Brumbung+16. (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)