Foto: Upaya Indonesia Memerangi Sampah Plastik
ADVERTISEMENT
Sampah plastik menjadi permasalahan yang bisa menjadi bom waktu bagi rakyat Indonesia. Jika tidak segera dicari solusinya maka bom waktu tersebut bisa meledak kapan saja.
ADVERTISEMENT
Kesadaran akan tidak membuang sampah sembarangan amatlah sulit bagi warga Indonesia. Akhirnya, warisan untuk generasi masa depan hanyalah dampak dari sampah yang sudah tidak bisa dikontrol lagi.
Sampah plastik menjadi pemandangan yang tidak bisa ditutupi lagi baik di darat maupun di perairan Indonesia. Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton pertahun.
Indonesia menjadi negara nomor dua penyumbang sampah plastik dunia. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan target pengurangan sampah plastik hingga 30 persen dan pengelolaan sebesar 70 persen pada 2025 mendatang.
Salah satunya di Kota Bogor. Pemerintah setempat melarang swalayan menyediakan kantong plastik bagi para warga yang belanja. Hal itu diterapkan dalam Peraturan Wali Kota Bogor No. 61 Tahun 2018 tanggal 23 Juli 2018 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, masalah sampah plastik di Indonesia harus segera diatasi. "Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 – 5 milimeter. Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut," kata Susi.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak gerakan dari para aktivis dan pemerintah akan bahayanya sampah plastik yang mencemari alam serta satwa di Indonesia, bahkan untuk manusia juga. Kesadaran untuk bahayanya sampah pelatik terus disuarakan, hingga banyak orang tidak akan membuang sampah sembarangan lagi dan bisa mendaur ulang kembali.