Foto: Upaya Mengurangi Polusi Udara di Bangkok

22 Januari 2019 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polusi udara terlihat di sekitar gedung-gedung bertingkat di Bangkok, Thailand, (21/1).  (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
zoom-in-whitePerbesar
Polusi udara terlihat di sekitar gedung-gedung bertingkat di Bangkok, Thailand, (21/1). (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bangkok, salah satu kota di dunia yang paling sering dikunjungi, telah diselimuti kabut sejak Sabtu (12/1).Polusi di Bangkok pernah mencapai pernah melewati batas aman.
ADVERTISEMENT
Tingkat partikel debu berbahaya yang disebut PM 2,5 telah melampaui batas aman di 30 dari 50 distrik di Bangkok selama beberapa hari.
PM 2,5 adalah campuran tetesan cairan dan partikel keras yang meliputi debu, jelaga, dan asap. Campuran itu adalah salah satu polutan utama yang masuk dalam pengukuran Indeks Kualitas Udara (IKU).
Berbagai upaya yang dilalukan otoritas Kota Bangkok untuk mengurangi polusi udara yang telah menyelimuti sejak sabtu (12/1). Selain membagikan masker kepada warga Bangkok, membuat hujan buatan dengan membuat partikel-partikel di udara untuk menciptakan hujan, menembakkan meriam air, dan menyemprotkan cairan kimia menggunakan drone di wilayah Kota Bangkok.
Polusi udara terlihat di sekitar gedung-gedung bertingkat di Bangkok, Thailand, (21/1).  (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
zoom-in-whitePerbesar
Polusi udara terlihat di sekitar gedung-gedung bertingkat di Bangkok, Thailand, (21/1). (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
Seorang wanita memakai masker saat dia berolahraga di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita memakai masker saat dia berolahraga di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
Sejumlah orang memakai masker saat pulang kerja di Bangkok, Thailand, (21/1).  (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah orang memakai masker saat pulang kerja di Bangkok, Thailand, (21/1). (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
Seorang warga memakai masker melintasi jalanan Bankok, Thailand.  (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga memakai masker melintasi jalanan Bankok, Thailand. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
Meriam air yang ditembakkan ke udara untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand.  (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Meriam air yang ditembakkan ke udara untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
Sebuah pesawat Aviocar CASA C-212-300 yang  terbang melintasi pinggiran kota Bangkok dalam upaya menebar awan selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat Aviocar CASA C-212-300 yang terbang melintasi pinggiran kota Bangkok dalam upaya menebar awan selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
Sebuah pesawat Aviocar CASA C-212-300 yang  terbang melintasi pinggiran kota Bangkok dalam upaya menebar awan selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat Aviocar CASA C-212-300 yang terbang melintasi pinggiran kota Bangkok dalam upaya menebar awan selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
Drone yang  terbang dan menyemprotkan bahan kimia selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand, (22/1).  (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Drone yang terbang dan menyemprotkan bahan kimia selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand, (22/1). (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
Sejumlah drone yang  terbang dan menyemprotkan bahan kimia selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand, (22/1).  (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah drone yang terbang dan menyemprotkan bahan kimia selama operasi untuk mengurangi polusi udara di Bangkok, Thailand, (22/1). (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)