Fredrich Bantah Pesan Kamar RS Permata Hijau: Hanya Survei Fasilitas

4 Mei 2018 13:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengaku sempat melakukan survei ke RS Permata Hijau, pada November 2017. Saat itu, Fredrich mengaku hanya melihat kondisi dan fasilitas di RS Permata Hijau.
ADVERTISEMENT
“Saya bertemu dokter Eli, ternyata namanya Alia. Saya diajak ke kamar yang VIP di lantai 3,” ujar Fredrich saat bersaksi untuk Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (4/5).
Saat meninjau kamar VIP, Fredrich mengaku kaget dengan kondisi kamar yang terbilang kecil. Menurut Fredrich, kamar tersebut jauh dari kesan VIP.
“Saya kaget kamarnya kecil. Ternyata (kamar) yang bagusan, yang VVIP lagi direnovasi. Saya nengok kanar mandinya kecil, kloset, shower juga kecil,” jelasnya.
Fredrich pun sempat meminta stafnya yang bernama Rudi untuk memfoto seluruh fasilitas di kanar tersebut. “Enggak ada satu menit di situ. Rudi saya minta foto-foto,” imbuhnya.
Ruang Rawat Setya Novanto di RS Permata Hijau (Foto: Antara/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Ruang Rawat Setya Novanto di RS Permata Hijau (Foto: Antara/Galih Pradipta)
Fredrich membantah kamar tersebut disewa untuk Setya Novanto. Namun, kepada dokter Alia, Fredrich mengatakan hanya akan menghubungi dokter Bimanesh Sutarjo jika ada pasien yang akan rawat inap di kamar tersebut.
ADVERTISEMENT
“Oh enggak (menyewa kamar), saya cuma ngecek fasilitas. Kalau ada pasien nanti saya kontak Pak Bimanesh, kalau perlu rawat inap,” jelasnya.
“Saya enggak bilang untuk siapa termasuk Setya Novanto. Saya cuma bilang orang pejabat tinggi yang lagi heboh,” tambahnya.
Fredrich mengaku pulang dari RS Permata Hijau sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, sebelum pulang ia sempat mengunjungi IGD RS Permata Hijau. Lagi-lagi di tempat tersebut, Fredrich mengeluhkan ruangan yabg sempit dan kecil.
“Saya lihat ada IGD pas keluar RS Permata Hijau. Saya masuk dan lihat ada perawat dua cowok-cowok. Saya tanya dokternya mana? Ternyata lagi istirahat di dalam. Kok IGD kecil? Lagi sepi kata mereka. Paling ruang IGD seginilah (kecil),” pungkasnya.
ADVERTISEMENT