Fredrich Minta Bimanesh Ubah Skenario Perawatan Setnov Jadi Kecelakaan

19 April 2018 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang lanjutan Bimanesh Sutarjo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan Bimanesh Sutarjo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, sempat terkejut ketika diminta mengubah diagnosis kesehatan Setya Novanto oleh Fredrich Yunadi.
ADVERTISEMENT
Melalui sambungan telepon pada sekitar pukul 17.50 WIB pada tanggal 16 November 2017, Fredrich meminta kepada Bimanesh untuk mengubah diagnosis Novanto yang semula akan dirawat dengan diagnosis hipertensi menjadi diagnosis kecelakaan.
Telepon tersebut, menurut Bimanesh diterimanya usai ia menerima kehadiran Fredrich di lobi apartemen tempatnya tinggal.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, saya tidur setelah selesai ketemu terdakwa saya ke atas lagi, habis Salat Asar saya tidur. Ketika tidur itu ketika hampir Magrib saya terbangun (karena) telepon dari terdakwa, terdakwa mengatakan, dok skenarionya kecelakaan," ujar Bimanesh Sutarjo saat bersaksi untuk Fredrich di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/4).
"Saya bingung maksudnya apa itu karena saya kondisi baru bangun tidur. Karena sebelumnya kan katanya mau masuk dengan diagnosis hipertensi telepon pun langsung ditutup," imbuh Bimanesh.
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Bimanesh sempat berusaha menghubungi Fredrich untuk memastikan kembali soal skenario yang diutarakan melalui telepon. Tapi, nomor telepon pribadi Fredrich tidak aktif.
ADVERTISEMENT
"Kan awalnya dirawat tapi kok sekarang kecelakaan, saya coba hubungi sekali teleponnya sudah mati, setelah itu ya saya pasif saja, karena saya enggak tahu harus berbuat apa," tutur Bimanesh.
Setelah itu, Bimanesh menerima pesan singkat dari dari Plt Manajer pelayanan medik Rumah sakit Medika Permata Hijau, Alia Shahab. Dalam pesan itu, Alia menjelaskan dokter jaga IGD saat itu, yakni dr Michael Chia Cahaya menolak memeriksa Setya Novanto.
"Ada masalah dokter IGD dr Michael tidak mau periksa pasien Setya Novanto, bisa ke sini segera enggak dok," kata Bimanesh.
"Katanya datang pengacara ke IGD, ketemu dr Michael minta dibuat mau buat pernyataan surat kecelakaan tapi dr Michael menolak," sambung dia.
Bakpao yang ditunjukkan Fredrich di persidangan (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bakpao yang ditunjukkan Fredrich di persidangan (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
Bimanesh yang akan mendatangani kamar perawatan VIP no 323 juga merasa aneh dengan cara suster membawa masuk Setya Novanto ke ruang perawatan. Suster terkesan terburu-buru.
ADVERTISEMENT
"Lalu enggak lama pintu kebuka, jeger. Pasien itu kan sensitif ini kok bawa pasien kayak diburu-buru gitu, seperti hiruk pikuk gitu loh. Saya bilang sama suster dua, itu tolong rapikan baru nanti saya masuk," kata Bimanesh.
Selain itu, selimut yang membalut wajah Setya Novanto juga menimbulkan pertaanyaan di benaknya. Mengingat, tidak pernah ada pasien yang dibawa dengan cara seperti itu.
"Lalu yang buat saya janggal ini ada pasien mukanya dibalut dengan selimut seperti hijab yang tebal lah. Mengenai yang dibalut itu saya tanya tapi tidak ada yang menjawab. Saya bilang tolong siapkan dulu pasiennya," ucap dia.