Fuad Bawazier soal Pidato Indonesia Punah: Kritik atas Kondisi Ekonomi

19 Desember 2018 20:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota dewan pembina Gerindra, Fuad Bawazier (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota dewan pembina Gerindra, Fuad Bawazier (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fuad Bawazier menilai pidato Prabowo soal Indonesia punah bukan sungguh-sungguh punah, namun peringatan untuk membangunkan rakyat Indonesia soal kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
"Selama ini kita ini tidak dalam track yang pas, tidak dalam track yang benar," kata Fuad saat diskusi Rabu biru bertajuk 'Nestapa Ekonomi Indonesia 2018' di Media Centre Prabowo-Sandi, Rabu (19/12).
Ia juga menilai distribusi ekonomi di era Jokowi juga tidak merata, bahkan kekayaan di Indonesia hanya dinikmati segelintir orang saja. Namun, para penikmat rente perekonomian Indonesia kerap mengatakan bahwa Indonesia sudah dalam jalur yang benar, sudah menjadi negara hebat, di saat yang sama mereka juga sedang merampok dan mencari keuntungan.
"Ketidakadilan 1 persen menguasai 50 persen kekayaan Indonesia, segelintir orang menguasai pendapatan sampai sekian puluh persen pendapatan Indonesia kan enggak masuk akal," ucap dia.
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Karena itu, sikap kritis Prabowo kepada kondisi Indonesia saat ini merupakan bentuk penyadaran yang memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan sekejap. Fuad mengatakan, telah berpesan pada Prabowo, jika nanti terpilih menjadi presiden agar mengubah peraturan yang berpihak pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang Prabowo kalau bapak jadi presiden aturan-aturan itu diubah, pengangguran jangan yang satu minggu satu jam kerjanya. Jadi tantangan kita ada tapi kita tidak menutupi kebohongan, realistis," pungkasnya.