news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

FUIB Minta Maaf ke Gus Mus dan Batal Laporkan Ganjar ke Polisi

10 April 2018 15:10 WIB
Rahmat Himran ketua forum umat islam (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat Himran ketua forum umat islam (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Forum Umat Islam Bersatu menyampaikan permohonan maafnya kepada KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) selaku pencipta puisi 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo dalam sebuah acara stasiun televisi swasta beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Permohonan maaf ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum FUIB Rahmat Himran dalam konferensi persnya di Taman Ismail Marzuki, Selasa (10/4). Sebelumnya Rahmat sempat menyebar undangan ke wartawan akan melaporkan Ganjar atas puisinya tersebut. Selain meminta maaf, FUIB juga urung melaporkan Ganjar ke polisi.
Rahmat mengakui bahwa syair puisi mengenai 'Tuhan lebih dekat tapi masih sering dipanggil dengan pengeras suara' salah ditafsirkan dan belakangan baru pihaknya mengetahui bahwa puisi tersebut merupakan puisi ciptaan Gus Mus.
"Kita sendiri minta maaf kepada Kiai Haji Gus Mus dan keluarga besar NU tidak ada kepada yang lain karena kita sudah keliru terhadap puisi beliau dan keluarga besar NU karena Gus Mus juga merupakan tokoh NU yang sampai hari ini dituakan," ujar Rahmat, Selasa (10/4), di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Rahmat menambahkan, belakangan pihaknya mencoba menelusuri puisi tersebut dengan melakukan diskusi lebih dalam bersama kawan-kawan FUIB, dan barulah pihaknya mengetahui bahwa puisi tersebut milik Gus Mus.
K.H Mustofa Bisri atau Gus Mus (Foto: Aji Styawan/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
K.H Mustofa Bisri atau Gus Mus (Foto: Aji Styawan/Antara Foto)
"Kami melakukan rapat dan akhirnya dalam menyampaikan persoalan ini bahwa kami agak keliru menyampaikan persoalan ini sehingga pada hari ini kami dari FUIB meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar NU dan Gus Mus," ujar Rahman lagi.
Selain itu pada awalnya, pihaknya sempat berasumsi bahwa syair tersebut menodai agama namun atas dasar pertimbangan dan diskusi pihaknya mengaku keliru atas maksud isi puisi tersebut dan menyatakan menyatakan permohonanan maaf secara terbuka.
"Kita sudah komunikasi dengan kuasa hukum kita untuk sampai saat ini kuasa hukum kami menyatakan bahwa hari ini kita harus konpers minta maaf kepada KH Gus Mus terkait persoalan ini karena belakangan kita tahu ini puisi Gus Mus," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Rahmat juga menerangkan, puisi yang dibacakan oleh Ganjar tersebut juga jelas sangat berbeda konteksnya dengan puisi yang dibawakan oleh Sukmawati beberapa waktu yang lalu yang menuai polemik.
"Puisi Gus Mus berbeda dengan puisi yang dibacakan Bu Sukmawati itu puisinya dia dan konteknya sangat jelas antara kidung azan itukan jelas cadar dia sampaikan dia terkait dengan penistaan agama Islam yang murni gitu. Sementara ini setelah kita telusuri bahwa puisi yang dibawa oleh Ganjar itu adalah masih membias konten yang dia sampaikan itu tidak mutlak untuk kepada Tuhan selaku Allah ataupun panggilan selaku Azan itukan masih samar " tutup Rahman.
Golkar Targetkan 5 Juta Suara untuk Ganjar-Yasin (Foto: Dok. Humas Ganjar Pranowo)
zoom-in-whitePerbesar
Golkar Targetkan 5 Juta Suara untuk Ganjar-Yasin (Foto: Dok. Humas Ganjar Pranowo)