news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gänseliesl, Sosok yang Paling Sering Dikecup di Dunia

20 Mei 2018 6:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di kota pelajar Göttingen, Jerman, ada perempuan yang dipercaya sebagai gadis yang paling banyak dicium di dunia.
ADVERTISEMENT
Meski dipercaya sebagai perempuan paling banyak dikecup di dunia, tidak sembarangan orang boleh menciumnyai. Mereka yang boleh mencium hanyalah orang-orang pintar yang telah lulus dan berhasil mendapatkan gelar doktor di Universitas Göttingen.
Adalah Gänseliesl adalah namanya. Menariknya, ia bukanlah manusia, melainkan sebuah patung air mancur berwujud perempuan yang membawa angsa dan bunga. Sosok Gänseliesl atau si Gadis Angsa sebenarnya hanya hidup dalam sebuah dongeng yang diceritakan oleh Grimm bersaudara.
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Patung Gänseliesl didirikan pada tahun 1901 dan menjadi atraksi utama kota Göttingen. Patung ini dirancang oleh seorang arsitek bernama Heinrich Stöckhardt dan direalisasikan oleh pemahat Paul Nisse. Uniknya, patung ini tidak memiliki hubungan apa-apa dengan sejarah kota tersebut. Kesederhanaan Patung Gänseliesl itu yang dianggap menjadi representasi penduduk kota Göttingen.
ADVERTISEMENT
Segera setelah Gänseliesl berdiri, mahasiswa baru Universitas Göttingen mulai gemar memanjat patung tersebut dan menciumnya. Kegiatan ini-pun akhirnya menjadi tradisi mahasiswa dari universitas tersebut. Kerap kali para pemuda mencium Gänseliesl sambil mengonsumsi alkohol yang berlebihan, serta mengeluarkan suara-suara keras yang mengganggu warga sekitar.
Karena masyarakat jengah dengan keadaan itu, polisi turun tangan. Polisi mengeluarkan larangan untuk memanjat dan mencium Gänseliesl pada tahun 1926. Para mahasiswa yang melanggar larangan tersebut akan dibawa ke pengadilan dan dihukum.
Tradisi mencium Gänseliesl-pun berubah seiring dengan berjalannya waktu. Sampai saat ini larangan untuk mencium Gänseliesl sendiri masih belum dicabut. Namun seperti ada kesepakatan bersama di antara masyarakat kalau Gänseliesl diperbolehkan untuk dicium hanya oleh mereka yang baru saja lulus dan mendapatkan gelar doktor sebagai bagian dari upacara wisuda.
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gänseliesl di Jerman (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Biasanya para doktor akan ditarik dari kampus dengan menggunakan gerobak atau traktor, kemudian mereka akan memanjat Gänseliesl sambil dilempari balon berisi air, meletakkan sebuket bunga wisuda di atas Gänseliesl, kemudian menciumnya. Inilah alasan mengapa Gänseliesl sering kali terlihat berhiaskan bunga. Sementara untuk mahasiswa baru tidak “diizinkan” lagi mencium Gänseliesl.
ADVERTISEMENT
Universitas Göttingen atau Georg-August-Universiteit Göttingen adalah salah satu universitas terbaik di Jerman. Universitas ini menempati posisi 10 besar di negara tersebut dan 100 besar di seluruh dunia menurut Shanghai Ranking of World Universities. Beberapa tokoh besar pernah belajar dan mengajar di universitas ini di antaranya adalah Grimm bersaudara yang mempopulerkan dongeng Cinderella, Putri Salju, Rapunzel, dan Gadis Kecil Berkerudung Merah. Universitas ini juga telah menyumbangkan kepada dunia 45 orang peraih penghargaan nobel dalam berbagai bidang.
Ada kurang lebih 150 orang warga Indonesia yang tinggal di kota Göttingen.